Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Lahapnya Menkeu AS dan Gubernur Bank Sentral AS Santap Nasi Uduk, Gubernur BI: Makannya Enak Banget

Kompas.tv - 14 Oktober 2022, 18:00 WIB
lahapnya-menkeu-as-dan-gubernur-bank-sentral-as-santap-nasi-uduk-gubernur-bi-makannya-enak-banget
Menkeu AS Janet Yellen (berbaju ungu) terlihat sedang makan nasi Nusantara bersama delegasi lainnya pada pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (13/10/2022). Tampak juga Menkeu RI Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo. (Sumber: Tangkapan layar instagram BI/Dina Karina)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Indonesia sebagai pemegang kursi Presidensi G20 tahun ini, menggelar pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 di Washington DC, Amerika Serikat.

Pertemuan Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) yang ke-4 itu diadakan pada 12-13 Oktober 2022. Menariknya, para delegasi yang hadir disuguhi kuliner Indonesia. 

"Ada siomay, ada dimsum, saladnya asinan," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam video yang diunggah di akun Instagram resmi BI, Jumat (13/10/2022).

Tiga menu tersebut disajikan sebagai hidangan pembuka. Sedangkan hidangan utamanya ada nasi Nusantara. 

"Apa itu Nasi Nusantara? Nasinya nasi uduk, lauknya ayam bakar, tempe bacem, pepes jamur," ujar Perry. 

Baca Juga: Medsos "Truth Social" Besutan Donald Trump Sudah Ada di Google Play Store

Terlihat dalam video, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen dan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell makan bersama dengan menkeu dan gubernur bank sentral negara-negara lainnya, termasuk Menkeu RI Sri Mulyani dan Perry sendiri. 

"Nah coba liat itu delegasi, Janet Yellen saja makannya enak banget, Jerome Powell wah lahap," tambahnya. 

Sementara itu, Sri Mulyani mengaku merasa lega telah menyelesaikan tugas mengawal Jalur Keuangan (Finance Track) G20.

Hasil empa kali pertemuan FMCBG akan disampaikan pada pertemuan G20 di Bali pada November mendatang. 

"Lega rasanya hari penting yang cukup panjang dan melelahkan ini telah terlewati bersamaan dengan berakhirnya pertemuan ke-4 Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral semalam (13/10)," kata Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya. 

"Tunai sudah tugas mengawal Jalur Keuangan (Finance Track) G20 sejak awal tahun dimana hasilnya akan disampaikan pada pertemuan puncak yang akan dihadiri para Kepala Negara G20 di Bali bulan depan," lanjutnya. 

Baca Juga: Tiga Cara Kirim Uang ke Luar Negeri, Bisa Pakai Aplikasi Remitansi Online

Menurut Sri Mulyani, Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dari para delegasi. Mereka menilai, berkat kepemimpinan dan tanggung jawab Indonesia, forum Jalur Keuangan G20 tahun ini dapat tetap berjalan dengan baik meski di tengah situasi dunia yang penuh guncangan.

Sri Mulyani yang pernah menjabat sebagai menkeu di era Presiden SBY itu menjelaskan, saat ini banyak negara dihadapkan dengan kondisi inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang melemah, adanya risiko perubahan iklim, dan fragmentasi geopolitik.

"Situasi ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan aksi bersama dari anggota G20 untuk melindungi yang rentan sekaligus membawa kembali negara-negara di dunia ke pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif," tutur Sri Mulyani. 

"Untuk itu, pertemuan ke-4 sekaligus menjadi yang terakhir bagi FMCBG G20 di bawah Presidensi G20 Indonesia ini menjadi sangat penting untuk memenuhi komitmen G20 bekerja sama memberikan tindakan nyata pada isu yang muncul," sambungnya. 

Komitmen tersebut adalah pertama, memperkuat koodinasi dan tindakan yang diselaraskan pada isu penting bagi stabilitas ekonomi global termasuk ketahanan pangan dan energi.

Baca Juga: Tips Hadapi Resesi Ekonomi 2023, Mulai dari Simpan Uang Tunai hingga Lunasi Utang Konsumtif

Kedua, memperkuat komitmen memastikan ketahanan arsitektur keuangan internasional jangka panjang.

Ketiga, menegaskan kembali komitmen dalam regulasi dan pengawasan sektor keuangan.

Keempat, menegaskan komitmen untuk memperkuat agenda keuangan berkelanjutan dan mendukung transisi ekonomi hijau.

Kelima, menyatakan komitmen untuk merevitalisasi investasi infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, dan terjangkau.

Terakhir, menegaskan kembali komitmen untuk mengimplementasikan kesepakatan paket pajak internasional dua pilar G20/OECD.

 




Sumber : KOMPAS TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x