JAKARTA, KOMPAS.TV- Harga saham perusahaan tambang Adaro (ADRO) terus mendekati level tertingginya.
Pada perdagangan Selasa (30/8/2022) ditutup di level 3.540, naik 80 poin atau 2,31 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Sebelumnya harga saham ADRO sempat mencetak level tertinggi sepanjang sejarah yang terjadi pada 7 Juni 2022 di level 3.650.
Mengutip Kontan.co.id, Rabu (31/8), dalam perdagangan 5 hari terakhir, harga saham ADRO secara total sudah meningkat 220 poin atau 6,63 persen.
Sedangkan secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun, harga saham ADRO naik 1.170 poin atau 49,37 persen.
Jika harganya terus naik, apa yang sebaiknya dilakukan investor?
Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo mengatakan, rekomendasi buy untuk saham ADRO dengan target harga Rp 3.800. Ia menilai, ADRO masih memiliki prospek yang bagus.
Baca Juga: Bansos Cair Karena BBM Mau Naik, Pengusaha: Kita Enggak Siap Sekarang
ADRO berhasil mencetak kinerja mentereng sepanjang semester pertama 2022. Laba bersihnya senilai 1,21 miliar dollar AS, naik 613 persen dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 169 juta dollar AS.
Menurut Axel, laba bersih ADRO selama periode semester pertama 2022 berada di atas estimasi yang dipasang, yakni sebesar 67 persen dan di atas konsensus yakni sebesar 64 persen.
Melejitnya laba bersih ADRO sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Yakni senilai 3,54 miliar dollar AS. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan di semester pertama 2021 sebesar 1,56 miliar dollar AS, pendapatan ADRO naik hingga 127 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Hal itu terutama didorong kenaikan pada harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 117 persen.
Baca Juga: Dampak Kenaikan Harga Energi & Pangan Dunia, Pemerintah Siapkan 3 Bansos, Siapa Saja Penerimanya?
Lalu cuaca buruk, kelangkaan pasokan, dan peristiwa geopolitis mendorong harga batubara ke levelnya yang tertinggi dalam sejarah, yang pada akhirnya menyokong kenaikan ASP milik ADRO.
Axel menilai, kenaikan pendapatan ADRO sebenarnya tidak hanya didorong oleh kenaikan ASP, tetapi juga kenaikan volume penjualan sebesar 7 persen secara tahunan menjadi 27,5 juta ton.
"Berdasarkan estimasi kami, ASP ADRO masih akan tetap tinggi di paruh kedua 2022, didorong oleh tingginya permintaan global, khususnya dari China dan negara-negara Eropa," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah menyetujui penetapan kenaikan tarif royalti batubara bagi perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP).
Baca Juga: Catat Jadwalnya! Mulai Besok Ada Job Fair di Tamini Square, Ratusan Lowongan Pekerjaan Tersedia
Tarif royalti yang ditetapkan pemerintah dalam aturan baru tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan regulasi sebelumnya. Pada aturan sebelumnya tarif royalti maksimal 7 persen, sementara pada aturan baru naik menjadi 13,5 persen.
Axel mengatakan, sampai dengan semester pertama 2022, tambang ADRO yang memiliki izin jenis IUP adalah Balangan dan MIP yang berkontribusi masing-masing hanya 9 persen dan 4 persen terhadap keseluruhan produksi.
Maka dari itu, berkaitan dengan kebijakan kenaikan tarif royalti untuk konsesi IUP baru-baru ini, Sinarmas Sekuritas memperkirakan dampaknya akan sangat kecil bagi ADRO.
Itulah rekomendasi saham ADRO untuk perdagangan hari ini, Rabu 31 Agustus 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ADRO di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Sumber : Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.