Praktik monpoli ini, lanjut dia, menyebabkan pasokan dan harga rentan untuk dimanipulas sehingga realisasi harga di masyarakat masih tinggi dari HET.
"Namun sekarang ini bertahap sudah mulai kita tindak, sudah kita lihat indikasi terus membaik," ucap Luhut.
Kasus terakhir di Sumatera Utara, Luhut mengaku pihaknya menemukan pengemasan ulang atau repacking minyak goreng curah menjadi premium.
"Kasus lain kami temukan di Sumatera utara, Tim yang kami kirim menemukan minyak goreng curah yang keluar dari produsen yang seharusnya disalurkan ke distributor di bawa kembali ke produsen," ungkapnya.
Baca Juga: Libatkan KSAD Urus Minyak Goreng, PKS: Pemerintah Jangan Berlebihan, Bisa Buat Pedagang Kecil Takut
"Minyak goreng curah tersebut kemungkinan dikemas dengan kemasan premium kemudian dijual mengikuti harga preimum. Hal ini tentunya akan merugikan konsumen yang membelinya, karena disini ada permainan," tegasnya.
Namun, Luhut memastikan bahwa pihaknya telah menindak tegas modus repacking minyak goreng tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menugaskan Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menangani permasalahan minyak goreng di Tanah Air.
Hal ini dikatakan Luhut saat membuka acara Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) pada Sabtu (21/5) lalu.
"Tiba-tiba Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak tiga hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng," kata Luhut saat itu.
Baca Juga: Subsidi Dicabut Stok Minyak Goreng Curah Minim Di Pasar Sorong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.