JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kominfo Johnny G Plate mengungkapkan lokapasar atau e-commerce masih banyak menjual produk-produk impor ketimbang produk dalam negeri terutama yang berasal dari pelaku usaha kecil mikro dan menegah (UMKM).
Menkominfo mengatakan berdasarkan hasil studi berbagai lembaga kajian dan penelitian, pada tahun 2021 produk impor yang dijual melalui platform e-commerce masih sangat dominan.
Baca Juga: Jokowi Minta Sebanyak 20 Juta Produk UMKM 'Onboarding' Digital pada 2022
"Diperkiran porsi produk impor yang dijual bisa mencapai 90 persen,” kata kata Johnny dalam Forum Ekonomi Digital IV: Platform Digital Marketplace, yang dikutip dari keterangan resminya pada Selasa (05/04/2022).
Karena itu, Johnnya mengajak pemilik dan pengelola e-commerce untuk mendorong peningkatan transaksi pelaku UMKM di platform digital.
Hal tersebut merespons instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mencanangkan untuk meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian nasional.
“Saya mengajak semua pihak menyamakan berbagai pandangan khususnya dengan kementerian dan lembaga dalam rangka peningkatan tranksaksi penjualan UMKM dalam platform lokapasar,” ucapnya.
Johnny menuturkan pihaknya akan terus berupaya mendorong perkembangan UMKM. Salah satunya dengan menggalang penggunaan produksi dalam negeri pascapandemi Covid-19, serta pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan transaksi pelaku UMKM.
Baca Juga: Dorong Percepatan Transformasi Digital, Pemerintah Targetkan 20 Juta UMKM Masuk Ranah Digital
Johnny pun karena itu mengharapkan masukan langsung dari CEO dan founder marketplace mengenai perumusan kebijakan untuk mendorong peningkatan peran UMKM dalam aktivitas perdagangan digital.
Selain itu, Johnny juga mengharapkan usulan konkret untuk meningkatkan aktivitas digital UMKM. Misalnya, berupa kegiatan kampanye nasional guna peningkatan peran UMKM dalam aktivitas digital.
“Termasuk masukan penyempurnaan program yang saat ini telah berlangsung seperti Bangga Buatan Indonesia, Bela Pengadaan, e-Katalog dan sebagainya,” ujarnya.
Johnny menambahkan, perlu ada kerja sama antara kementerian/lembaga dengan pelaku marketplace untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri di e-commerce.
Baca Juga: Jawab Jokowi yang Marah soal Pengadaan Barang Impor, Polri: Yang Beli di Luar Negeri Hanya 2 Persen
Menurutnya, digitalisasi menjadi solusi bagi pelaku UMKM dan koperasi untuk tetap bertahan dan tumbuh, bahkan berkembang di tengah situasi yang sulit.
Oleh karena itu, Pemerintah memanfaatkan momentum pascapandemi untuk mendorong percepatan transformasi digital.
“Di tahun 2022 ini Pemerintah di bawah leadership Presiden Jokowi menargetkan 20 Juta UMKM bisa tembus pasar lokal. Pada masa pandemi Covid-19, sudah tercatat ada 17,5 juta pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital,” ujarnya.
“Capaian ini belum cukup dan harus ditingkatkan. Target tahun 2023, 24 juta UMKM masuk marketplace dan 30 juta di tahun 2024.”
Baca Juga: Politisi PKS Respons Amarah Jokowi soal Impor: Mudah-mudahan Tidak No Action, Jengkel Only
Johnny menuturkan, pemerintah telah berusaha melibatkan UMKM masuk ke dalam skema pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Hal itu telah disampaikan Kepala Negara di hadpan para menteri, gubernur, bupati, wali kota, dan Dirut BUMN pada bulan lalu di Bali.
“Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa di tahun ini, ditargetkan 1 juta UMKM masuk ke e-katalog dan dapat dilaksanakan dengan tuntas,” ujar Johnny.
“Bahwa anggaran di APBN, APBD, anggaran di BUMN semuanya harus difokuskan untuk membeli produk-produk dalam negeri utamanya yang diproduksi oleh UMKM.”
Baca Juga: Bukan 10 Ribu, Wagub DKI Jakarta Pastikan Penonton Formula E 50 Ribu Orang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.