Johnny menambahkan, perlu ada kerja sama antara kementerian/lembaga dengan pelaku marketplace untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri di e-commerce.
Baca Juga: Jawab Jokowi yang Marah soal Pengadaan Barang Impor, Polri: Yang Beli di Luar Negeri Hanya 2 Persen
Menurutnya, digitalisasi menjadi solusi bagi pelaku UMKM dan koperasi untuk tetap bertahan dan tumbuh, bahkan berkembang di tengah situasi yang sulit.
Oleh karena itu, Pemerintah memanfaatkan momentum pascapandemi untuk mendorong percepatan transformasi digital.
“Di tahun 2022 ini Pemerintah di bawah leadership Presiden Jokowi menargetkan 20 Juta UMKM bisa tembus pasar lokal. Pada masa pandemi Covid-19, sudah tercatat ada 17,5 juta pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem digital,” ujarnya.
“Capaian ini belum cukup dan harus ditingkatkan. Target tahun 2023, 24 juta UMKM masuk marketplace dan 30 juta di tahun 2024.”
Baca Juga: Politisi PKS Respons Amarah Jokowi soal Impor: Mudah-mudahan Tidak No Action, Jengkel Only
Johnny menuturkan, pemerintah telah berusaha melibatkan UMKM masuk ke dalam skema pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Hal itu telah disampaikan Kepala Negara di hadpan para menteri, gubernur, bupati, wali kota, dan Dirut BUMN pada bulan lalu di Bali.
“Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa di tahun ini, ditargetkan 1 juta UMKM masuk ke e-katalog dan dapat dilaksanakan dengan tuntas,” ujar Johnny.
“Bahwa anggaran di APBN, APBD, anggaran di BUMN semuanya harus difokuskan untuk membeli produk-produk dalam negeri utamanya yang diproduksi oleh UMKM.”
Baca Juga: Bukan 10 Ribu, Wagub DKI Jakarta Pastikan Penonton Formula E 50 Ribu Orang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.