"Ini harus jadi perhatian jelang puasa. Di ritel modern adanya kemasan 1 liter dan 2 liter," kata Semy.
Sementara itu, Ombudsman Sulawesi Selatan menemukan adanya minyak goreng yang ditimbun di salah satu supermarket besar.
Saat dikonfirmasi ke pihak pengelola, ternyata minyak goreng itu sudah dipesan pihak perhotelan di Kota Makassar.
"Di Lotte Mart itu ada nyetok minyak buat hotel. Itu kita temukan setelah kita masuk. Hotel di Makassar kan sekarang mulai hidup. Itu kita indikasikan hotel-hotel ini bayar lebih," ujar Subhan, perwakilan Ombudsman Sulsel.
Para perwakilan Ombudsman itu juga menyatakan jika pembatasan yang diberlakukan ritel modern tidak efektif.
Sebab banyak masyarakat yang mengerahkan anggota keluarganya, termasuk anak kecil, untuk membeli minyak goreng.
Baca Juga: Terungkap Langkanya Minyak Goreng di Sulsel, Ternyata Jatah Buat Warga Dijual ke Perusahaan
Kemudian, Ombudsman Jawa Timur menemukan adanya praktik yang dilakukan salah satu supermarket di Jatim, yang menerapkan pembatasan pembelian menggunakan sistem member.
"Jadi ada member biru, merah, dan platinum. Kalau konsumen jadi member biru, hanya boleh beli 1 liter, merah boleh beli 4, dan seterusnya," tutur Ahmad Azmi dari perwakilan Ombudsman Jatim.
Di Banten dan Yogyakarta, ada ritel modern yang mensyaratkan konsumen harus membeli barang lainnya, jika ingin membeli minyak goreng.
Sedangkan di Jawa Barat dan Jakarta, pedagang di pasar tradisional justru membeli stok minyak goreng dari ritel modern.
Lalu mereka menjualnya ke konsumen dengan harga yang lebih tinggi dari HET.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.