JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan saat ini pemerintah mendorong budidaya padi Gogo dapat terlaksana di berbagai daerah sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air.
Ketua KPCPEN ini menjelaskan, padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas karena jenis padi ini dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan.
Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Dua Sektor yang Dorong Perekonomian Tumbuh 3,69 Persen pada 2021
Budidaya padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.
Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya padi Gogo, salah satunya adalah provinsi Lampung.
Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan kelima produsen padi nasional, budidaya padi Gogo telah mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
"Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas," ujar Menko Airlangga di Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (12/2/2022).
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Vaksin Booster Dimulai Lansia Dulu! Ada Pfizer, Moderna, Sinovac, dan Sinopharm
Dalam kunjugan kerjanya di Lampung tersebut, Airlangga mendapat kesempatan untuk ikut panen perdana padi Gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Panen perdana padi Gogo ini merupakan hasil proyek penelitian PT Huma Indah Mekar (HIM).
Dalam panen perdana, proyek penelitian ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektar.
"Kami mengapresiasi panen perdana padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba," ujar Airlangga.
Baca Juga: Tak Ingin Melulu Tanam Beras Putih, Petani Kedurus Subur Akhirnya Panen Beras Merah
Airlangga menambahkan, sektor pertanian menjadi salah satu industri yang mampu resilience di masa pandemi.
Pertanian juga menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional dan berhasil tumbuh positif 2,08 persen (yoy) pada triwulan IV-2021.
Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.
Airlangga menyatakan, data Badan Pusat Statistik, produksi padi di provinsi Lampung tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Baca Juga: Hasil Survei Capres 2024: Prabowo dan Ganjar Makin Tak Terkejar, Puan dan Airlangga di Posisi Buncit
Angka tersebut mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha.
Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.
Untuk itu jugalah Airlangga mendorong pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat dapat membangun pertanian dari hulu hingga hilir.
Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu, lanjut Menko, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Baca Juga: Bantu Serap Beras Petani, Bulog Ngaku Tanggung Utang Triliunan
"Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia," ujar Airlangga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.