Baca Juga: Tak Ingin Melulu Tanam Beras Putih, Petani Kedurus Subur Akhirnya Panen Beras Merah
Airlangga menambahkan, sektor pertanian menjadi salah satu industri yang mampu resilience di masa pandemi.
Pertanian juga menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional dan berhasil tumbuh positif 2,08 persen (yoy) pada triwulan IV-2021.
Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.
Airlangga menyatakan, data Badan Pusat Statistik, produksi padi di provinsi Lampung tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Baca Juga: Hasil Survei Capres 2024: Prabowo dan Ganjar Makin Tak Terkejar, Puan dan Airlangga di Posisi Buncit
Angka tersebut mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha.
Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.
Untuk itu jugalah Airlangga mendorong pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat dapat membangun pertanian dari hulu hingga hilir.
Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu, lanjut Menko, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Baca Juga: Bantu Serap Beras Petani, Bulog Ngaku Tanggung Utang Triliunan
"Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia," ujar Airlangga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.