JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Lido di Bogor, Jawa Barat, hasilnya harus jelas.
"Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium," ujar Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/02/2021).
Proyek bernama MNC Lido City ini dirintis pengusaha Hary Tanoesoedibjo bersama Donald Trump melalui PT MNC Land Tbk. Penetapan KEK Lido dilakukan dalam Sidang Dewan Nasional KEK yang diselenggarakan pada 10 Februari 2021.
Baca Juga: Proyek Hary Tanoe-Donald Trump di Lido jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Peluang Usaha Baru
Pemerintah berharap pemberian status KEK kepada MNC Lido City, akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun internasional, pengembangan UMKM, serta ekonomi kreatif.
Dengan begitu bisa membuka kesempatan usaha yang baru dan mengerap tenaga kerja dari daerah.
"KEK juga diharapkan akan meningkatkan pendapatan Pemerintah Daerah dan mempercepat Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) daerah serta mendorong investasi," ujar Airlangga yang juga Ketua Dewan Nasional KEK ini.
Dongkrak Pariwisata
Dalam KEK tersebut bakal ada pengembangan atraksi seperti theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining.
Selain itu, ada pula pengembangan akomodasi, di antaranya six stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD.
Selanjutnya, direncanakan pula terdapat pengembangan ekonomi kreatif meliputi studio film dan festival musik.
Dengan begitu, diharapkan kawasan ini benar-benar mendongkrak sektor pariwisata Tanah Air.
“KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia,” kata Airlangga.
Baca Juga: Kasus Lama Diungkit, Perusahaan Hary Tanoesoedibjo Global Mediacom Digugat Pailit KT Corporation
Proyek Patungan Hary Tanoe - Donald Trump
Diketahui, Proyek MNC Lido City akhirnya ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Dewan Nasional KEK.
Di dalam MNC Lido City nantinya dibangun taman bermain seperti Disneyland dan resor mewah, yang menjadi proyek patungan taipan Hary Tanoesoedibjo dengan Donald Trump.
Pengerjaan MNC Lido City dilakukan oleh PT MNC Land Tbk, yang menaungi PT MNC Lido Hotel, PT MNC Lido Resort, dan PT MNC Wahana Wisata.
MNC Lido City dikembangkan di atas lahan seluas 3.000 hektar. Lokasi MNC Lido City berjarak sekitar 60 kilometer dari Jakarta yang dapat ditempuh melalui Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dalam waktu 1 jam.
Setelah berstatus KEK pariwisata, Badan Usaha dan Pelaku Usaha di kawasan MNC Lido City akan mendapat kemudahan perizinan, serta berbagai insentif pajak.
Antara lain pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah, bea masuk dan pajak dalam rangka impor, serta cukai.
Selain taman bermain dan resor mewah, di MNC Lido City juga akan terdapat kawasan hunian, gedung konferensi, lapangan golf, arena konser musik, studio film dalam dan luar ruangan, gedung oerkantoran, universitas, hingga sirkuit bertaraf internasional.
MNC Land juga bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun transit-oriented development (TOD) sebagai sarana transportasi publik tambahan.
Program KEK pariwisata diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 63,4 juta orang hingga tahun 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
Sementara devisa dari wisatawan mancanegara serta pemasukan dari wisatawan dalam negeri diprediksi akan mencapai US$ 4,1 miliar dalam 20 tahun ke depan.
Baca Juga: Presiden Resmikan Tiga Kawasan Ekonomi Khusus di Wilayah Timur Indonesia
Direkomendasikan ke Jokowi
Status KEK pariwisata bukan hanya diberikan kepada MNC Lido City. Penetapan KEK Lido dilakukan bersamaan dengan penetapan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) sebagai KEK di Gresik, Jawa Timur.
Mengutip Kompas.com, kedua usulan KEK telah disetujui dan menjadi rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), serta diharapkan akan mampu menghadirkan investasi dan menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang signifikan.
Usulan KEK JIIPE yang berlokasi di Kota Gresik Provinsi Jawa Timur, diproyeksikan akan mampu menghadirkan investasi senilai 16,9 miliar dollar AS dengan serapan tenaga kerja mencapai 199.818 orang pada saat beroperasi penuh.
Sedangkan usulan KEK Lido diproyeksikan akan menarik investasi hingga mencapai 2,4 miliar dollar AS dan menyerap tenaga kerja sebanyak 29.545 orang di tahun ke-20.
KEK JIIPE direncanakan untuk pengembangan bisnis industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik. Hasil produksi pelaku usaha di dalamnya, diproyeksikan akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar US$10,1 miliar per tahun ketika beroperasi penuh, serta substitusi impor pada produk industri metal dan kimia.
Pengusul KEK JIIPE menyatakan kesiapannya melalui ketersediaan infrastruktur wilayah dan kawasan, serta telah adanya komitmen dari anchor investor untuk mengembangkan smelter tembaga di dalam lokasi KEK.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan kesiapan aksesibilitas Gresik dalam kaitan dengan tol Krian Legundi Bunder Manyar yang turut diinisiasi bersama pemerintah provinsi telah beroperasi dan diharapkan meningkatkan kelayakan industri yang ada di KEK yang diusulkan.
Dengan disetujuinya usulan KEK Lido dan JIIPE, diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi Indonesia terhadap trade off yang diberikan berupa fasilitas dan kemudahan. Lebih lanjut, anggota Dewan Nasional KEK memberikan catatan tersendiri, bahwa dalam pengembangannya nanti, kedua KEK itu diharapkan mendukung ekosistem usaha di sekitar kawasan dan tidak sebaliknya.
Baca Juga: Mulai Maret 2021, Harga Mobil Lebih Murah karena Bebas PPnBM
15 KEK di Indonesia
Selain menyetujui pembentukan dua usulan KEK baru tersebut, Sidang Dewan Nasional KEK juga membahas evaluasi pengembangan 15 KEK yang telah ditetapkan.
Adapun ke-15 KEK tersebut terdiri dari sembilan KEK industri dan enam KEK pariwisata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.