"Kita pun merasakan perang ketegangan antara Amerika dengan China, dampaknya sangat luas."
Terlebih, ketika ada pandemi Covid-19 yang juga berdampak seluruh dunia, termasuk China yang dianggap paling signifikan goyah perdagangannya.
"Begitu ada Covid-19, dampaknya ke semua. Trade itu juga terganggu di China. RRT itu merajai perdagangan dunia," kata Luhut.
"Jadi, kalau ada sinikal terhadap ini, kita itu menutup diri kita. Padahal, kita enggak bisa. Kita harus melihat konteks dunia ini bagaimana."
Baca Juga: Tak Ada Lagi Main- main, Luhut Minta Pejabat BUMN Tak Melaksanakan TKDN Dicopot dari Jabatannya
Pemerintah juga sebelumnya menjelaskan, jatuhnya ekonomi China berpengaruh besar kepada dunia karena produk-produk yang dihasilkan oleh China adalah produk terbesar yang dimanfaatkan oleh dunia.
Produk tersebut baik berupa bahan baku mapun produk jadi. Hal itu kemudian menjadi masalah ketika negara tersebut menghentikan kegiatan produksinya akibat wabah virus corona.
Sebagai contoh adalah pengaruhnya terhadap Indonesia. Dari total ekspor China ke negara lain, bahan baku yang digunakan sekitar 30 persennya adalah dari Indonesia.
Ditambah pula wisatawan china yang datang ke Indonesia diperkirakan sejumlah dua juta per tahun.
Baca Juga: Luhut: Kita Dirampok oleh Banyak Orang Berpuluh Tahun, Tapi Masih Kaya Saja Tuh
Karena itu, tidak heran bila perkonomian China turun ke 1 persen maka perekonomian Indonesia akan terpengaruh sebesar sebesar 0,3 sampai 0,6 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.