> >

Chatbot Asal China, DeepSeek Teratas di Play Store dan App Store Kalahkan ChatGPT

Teknologi | 30 Januari 2025, 03:00 WIB
Chatbot Asal China DeepSeek Teratas di Play Store dan App Store Kalahkan ChatGPT
Ikon untuk aplikasi telepon pintar DeepSeek dan ChatGPT terlihat di layar telepon pintar di Beijing, Selasa, 28 Januari 2025. (Sumber: Foto AP/Andy Wong)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Versi Android dari aplikasi chatbot artificial intelligence (AI) asal China, DeepSeek menjadi aplikasi teratas yang diunduh di Google Play Store.

Capaian itu terjadi selang beberapa hari usai DeepSeek jadi yang paling banyak diunduh di Apple App Store.

Berdasarkan catatan aplikasi AppFigurs, sejak diluncurkan pada pertengahan Januari, aplikasi DeepSeek telah diunduh lebih dari 1,2 juta kali di Play Store dan lebih dari 1,9 juta kali di App Store di seluruh dunia.

Jumlah penginstalan sebenarnya bisa lebih tinggi karena DeepSeek memiliki label yang menunjukkan lebih dari 5 juta unduhan di Play Store.

Mengutip dari Tech Crunch, Rabu (29/1/2025), kesuksesan DeepSeek ini mengikuti peningkatan popularitas dari serangkaian open AI atau kecerdasan buatan dengan sumber terbuka yang bersaing dengan aplikasi AI yang lebih dulu tenar. Seperti  Anthropic, OpenAI, Meta, dan Google.

Baca Juga: Microsoft dan OpenAI Selidiki Dugaan Pencurian Data oleh DeepSeek

DeepSeek disebut menawarkan harga yang lebih murah dibanding OpenAI dan Meta, serta menggunakan chip dengan kualitas lebih baik.

"Aplikasi DeepSeek pada dasarnya adalah alternatif ChatGPT yang didukung oleh model V3 hasil pengembangan lab China. Anda dapat menggunakan bot untuk menganalisis file, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan informasi dari web. Aplikasi ini gratis dan memungkinkan Anda mengunggah file dan menyinkronkan riwayat obrolan Anda di seluruh perangkat," tulis Tech Crunch dalam laporannya. 

Meskipun DeepSeek menguasai Play Store dan App Store saat ini, aplikasi itu harus mendapatkan 300 juta pengguna mingguan untuk menyalip ChatGPT dan OpenAI untuk memimpin jangka panjang dalam chatbots.

Baca Juga: Usai Puncaki App Store, Aplikasi AI China DeepSeek Mengaku Kena Serangan Siber Berskala Besar

Sebelumnya, kemunculan DeepSeek telah membuat saham perusahaan-perusahaan tekonologi besar di Amerika Serikat (AS) ramai-ramai anjlok.

Indeks saham teknologi AS dilaporkan kehilangan hingga 1 triliun dolar AS per Senin (27/1/2025).

Indeks Nasdaq Composite dilaporkan anjlok 3,1 persen hingga kehilangan lebih dari 1 triliun dolar AS.

Anjloknya saham tersebut disebabkan reaksi investor atas kemunculan DeepSeek yang disebut bisa menyaingi AI buatan AS dengan biaya lebih murah.

Saham perusahaan pembuat chip AI, Nvidia pun anjlok 17 persen dan kehilangan 588 miliar dolar AS dalam nilai pasar.

Sedangkan perusahaan induk Google dilaporkan kehilangan 100 miliar dolar AS dan Microsoft tujuh miliar dolar.

Baca Juga: Ini Perbandingan Jawaban DeepSeek dan ChatGPT soal Isu-Isu Sensitif tentang China

Popularitas DeepSeek pun dilaporkan turut memengaruhi pasar saham yang lebih luas.

Keith Lerner, analis di perusahaan induk bank asal AS, Truist menyebut, fenomena ini terjadi karena sektor teknologi merupakan penggerak utama dalam pasar AS.

"Peluncuran model DeepSeek membuat para investor mempertanyakan kepemimpinan perusahaan-perusahaan AS (di bidang AI) dan berapa yang sudah dihabiskan dan apakah gelontoran dana itu akan berujung keuntungan (atau pengeluaran berlebihan)," kata Lerner seperti diberitakan Kompas.tv pada, Senin (27/1/2025).

Popularitas DeepSeek meroket usai model AI mereka diklaim setara dengan performa model 01 milik ChatGPT.

DeepSeek pun merajai platform distribusi aplikasi di sejumlah negara pada awal pekan ini.

Baca Juga: Mengenal Situs Bhumi ATR/BPN, Bisa Cek Letak, Bentuk, dan Nilai Tanah Sesuai Sertifikat

The Guardian melaporkan, model AI DeepSeek disebut menggunakan arsitektur internal yang memerlukan penggunaan memori lebih sedikit dibanding pesaingnya.

Sehingga mengurangi pengeluaran komputasional atas setiap interaksi yang dilakukan dalam platform tersebut.

DeepSeek mengaku model AI mereka dikembangkan dalam kurun kurang dari dua bulan dan biaya kurang dari 6 juta dolar AS.

Namun, sejumlah pihak menilai pernyataan DeepSeek tersebut kemungkinan lebih rendah dari biaya pengembangan sebenarnya.

Kendati demikian, biaya pengembangan DeepSeek dipastikan jauh lebih hemat dibanding miliaran dolar yang telah digelontorkan perusahaan-perusahaan Silicon Valley untuk mengembangkan AI.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU