Kisah Taher Petani Kopi Gayo Berusia Seabad, Jual Tanah untuk Lunasi Biaya Haji
Agama | 30 Mei 2023, 10:29 WIB"Alhamdulillah, saya bahagia sekali bisa melaksanakan ibadah haji kali ini, semoga semuanya berjalan lancar," ujarnya.
Meski baru pertama berhaji, Taher sudah dua kali ke tanah suci untuk umrah
"Alhamdulillah saya juga sudah pernah umrah dua kali, hadiah dari anak-anak saya," sebutnya.
Baca Juga: Darah Tinggi dan Diabetes Jadi Penyakit Dominan Calon Jamaah Haji Aceh
Tidak ada rasa ragu sedikitpun bagi Muhammad Taher berangkat ke Arab Saudi. Pengalamannya umrah dan pernah merantau di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta bisa menjadi pengalaman dalam hidupnya. Ia mengaku tidak khawatir sama sekali berhaji tanpa pandamping dari pihak keluarga.
"Untuk apa takut pergi sendiri, saya sudah pernah umrah dan merantau di Pulau Jawa seperti Jogja, Bandung dan Jakarta. Bahkan sebelum Indonesia merdeka saya sudah di sana," kenangnya.
Sehari-hari, Taher adalah petani kopi seperti kebanyakan masyarakat lainnya di Gayo Lues. Di juga pernah membudidayakan coklat dan kemiri.
Dia juga mengaku tidak pernah mencicipi pendidikan selama hidupnnya. Satu-satunya program yang pernah dia ikuti adalah Pemberantasan Buta Huruf (PBH) yang dicanangkan Presiden Soekarno saat itu.
Baca Juga: Pengumuman! Tarif Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi Naik Mulai 5 Juni 2023
Saat ini, keinginan Muhammad Taher hanyalah bisa menjalankan ibadah haji. Seluruh hartanya sudah diwariskan untuk anak-anaknya.
"Semua harta saya sudah saya bagikan kepada anak-anak saya. Saya sudah tua, saat ini saya hanya mau fokus untuk beribadah," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :