> >

Bangkai Helikopter MI 17 Telah Dievakuasi, Garis Polisi Belum Dicabut

Berita daerah | 7 Juni 2020, 17:22 WIB
Api yang membakar Helikopter MI 17 milik TNI AD yang jatuh di Kendal, Jawa Tengah telah dipadamkan. Lokasi kecelakaan telah dipasang garis polisi. (Sumber: KompasTV)

KENDAL, KOMPASTV - Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) telah mengevakuasi bangkai helikopter MI 17 yang jatuh di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu kemarin.

Proses evakuasi dilakukan sejak, Sabtu malam sekitar pukul 21.30 WIB dengan memotong bebera bagian heli buatan rusia tersebut.

Sebelum dievakuasi tim gabungan Denpom IV Diponegoro dan Inafis dan Penerbad melakukan olah tempat kejadian perkara. 

Baca Juga: Kronologi Helikopter MI 17 yang Jatuh di Kendal

Voice Cockpit Recorder (VCR) di helikopter juga telah diamankan. Nantinya, VCR ini akan menjadi bagian investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Pantauan TribunJateng, pada Minggu pagi bangkai heli dievakuasi di lokasi kecelakaan heli. Hanya ada beberapa anggota dari Polisi Militer Semarang yang berjaga-jaga di lokasi.

Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad), Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso menjelaskan pihaknya sedang melakukan investigasi penyebab jatuhnya heli. 

Investigasi ini lanjut Teguh, akan bekerja sama dengan pihak pembuat helikopter untuk mendalami faktor kecelakaan. Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA 5141ini merupakan buatan Rusia.

Baca Juga: Kapten Cpn Fredy, Korban Kecelakaan Helikopter MI 17 Prajurit Terbaik Penerbad

"Ya, nanti kalau di sini kan kita belum punya alatnya. Kebetulan ini ada heli yang overhaul, kita akan minta teknisi dari sana (Rusia) sekaligus membawa alat itu," ujar Teguh seusai pemakaman usai pemakaman Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho, Minggu (07/06/2020).

Akses jalan masuk ke TKP helikopter milik Penerbad TNI AD jatuh di kawasan industri kendal (KIK), ditutup dengan garis polisi, Minggu (7/6/2020). (Sumber: TRIBUNJATENG/SAIFUL MASUM)

Sejauh ini Teguh belum bisa menentukan dugaan jatuhnya heli baik dari segi faktor kesalahan manusia maupun faktor cuaca.

Menurutnya saat digunakan helikopter dalam keadaan baik, bahkan saat misi latihan terbang endurance pertama yang dilakukan Sabtu pagi, berjalan dengan normal tidak ada kendala.

Selain itu, prajurit TNI yang menerbangkan heli juga bukan orang baru atau calon penerbang, melainkan pendidikan penerbang kelas I untuk menjadi kapten pilot.

Baca Juga: Korban Meninggal Helikopter MI-17 Dimakamkan di Kota yang Berbeda

"Mereka bukan calon penerbang, mereka penididikan untuk jadi kapten pilot jadi kita belum bisa menentukan dugaan-dugaan jatuhnya heli," ujar Teguh.

Helikopter MI 17 TNI AD jatuh saat menjalani misi latihan terbang endurance kedua dengan materi terbang Tactical Manuver. 

Latihan dimulai sekitar jam 12.35 WIB. Namun sekitar pukul 13.40 WIB, Helikopter MI 17 jatuh. 

Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan 4 orang crew meninggal dunia, sementara 5 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Detik-Detik Helikopter MI-17 TNI AD Jatuh Terbakar Saat Tactical Manuver

Korban meninggal dalam kecelakaan tersebut yakni, Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, Lettu Cpn Wisnu.

Sementara lima prajurit yang mengalami luka-luka dievakuasi ke Rumah Sakit Karyadi Semarang, yakni Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto, Praka Andi. Para prajurit ini mengalami luka bakar serius dan patah tulang. 

Empat Jenazah korban kecelakaan telah diserahkan ke keluarga dan sudah dilakukan pemakaman secara militer. Sementara korban selamat masih menjalani perawatan di RS Karyadi, Semarang.
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU