> >

Perekonomian Kalsel Selama Pandemi, Bank Indonesia Dorong Masyarakat Gunakan Transaksi Non Tunai

Berita daerah | 5 Juni 2020, 15:34 WIB
Bank Indonesia Kalsel Sampaikan Rilis Perkembangan Ekonomi Kalsel (Sumber: kompastv banjarmasin/syamsul alam)

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Jumat pagi (5/6/2020) kembali merilis perkembangan perekonomian kalimantan selatan selama mei hingga awal juni 2020.

Pandemi Covid-19 masih menjadi sorotan yang juga dibahas dalam pertumbuhan ekonomi di kalsel.

Salah satu kebijakan sistem pembayaran Bank indonesia Kalsel selama pandemi corona berlangsung ialah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran digital.

Digital payment menurut Bank Indonesia belakangan memiliki peranan sangat penting, sebab dengan adanya pandemi Covid-19, integrasi ekonomi dan digital semakin diperlukan.

Hal ini pun dilakukan dalam persiapan menuju new normal atau era kenormalan baru.

Dimana Implementasi Quick Response Indonesia Standar atau QRIS TTM (tanpa tatap muka antara pelaku usaha maupun dengan masyarakat diharapkan mampu mencegah penularan covid-19.

Sebab BI mengingat terpat saat ini ada dua pasar tradisional di Banjarmasin yang telah menjadi lokasi klaster penyebaran virus corona.

Baca Juga: Rapid Test Massal di Pasar Sentra Antasari, 46 Pedagang Hasilnya Reaktif

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring mengimbau masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan digital paymen untuk menghindari penyebaran covid-19 dari interaksi langsung maupun dari media uang.

"Digital paymen jadi sangat penting, kami mendorong transaksi non tunai mengingat pasar merupakan salah satu klaster penyebaran covid-19", ucap Amanlison Sembiring kepada awak media.

Hingga saat ini, 36 industri terdaftar sebagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) QRIS dan jumlahnya terus bertambah.

Bank Indonesia juga menjalin kerjasama dengan industri untuk melakukan pendaftaran merchant QRIS secara daring atau online.

Baca Juga: Pemprov Kalsel Jadikan Kota Banjarmasin Sebagai Contoh Penerapan Protokol Kesehatan Di Pasar

Sementara terkait sektor ekonomi yang masih menjanjikan selama pandemi, Amanlison Sembiring menyatakan ada beberapa sektor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya sektor komunikasi dan umkm di bidang pertanian, herbal dan hidroponik.

"hidroponik itu sangat laku, seperti produk herbal. Lebih lagi karena bisa dikerjakan stay at home (dirumah saja)", terang Amanlison Sembiring.

meski demikian, dalam konteks global, ia mengakui sektor ini perlu digarap lebih baik lagi.

Baca Juga: Pengolah Gula Aren Justru Kebanjiran Pesanan Saat Pandemi Corona

Sedangkan untuk data inflasi pada mei 2020, selama pandemi, Bank INdonesia Kalimantan Selatan mencatat inflasi sebesar 0.13 % (mtm), deflasi 0.06% (ytd) dan inflasi 1.03 % (yoy).

Penulis : KompasTV-Banjarmasin

Sumber : Kompas TV


TERBARU