7 Fakta Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat: dari Kronologi Awal hingga Perusahaan Janji Ganti Rugi
Jawa barat | 26 Desember 2024, 05:43 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Cairan kimia dari sebuah truk tumpah di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (24/12/2024) pagi.
Truk milik perusahaan CV Yasindo Multi Prima itu memuat 20 ton cairan kimia.
Diketahui, cairan tersebut merupakan cairan caustic liquid NaOH atau biasa dikenal dengan istilah soda api.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengungkapkan, tumpahan tersebut menyebabkan korban luka hingga sepeda motor mengalami kerusakan.
"Ada beberapa korban yang terdampak dari bocornya limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya),” kata AKBP Tri di Bandung Barat, Selasa (24/12/2024).
Lebih lengkapnya berikut sederet fakta terkait cairan kimia tumpah di Bandung Barat:
1. Kronologi
Kapolsek Padalarang AKP Kusmawan menjelaskan, peristiwa tersebut bermula saat sopir truk yang bermuatan cairan kimia, berinisial WG berangkat dari PT PINDO DELI Karawang menuju Gudang CV. Yasindo Multi Pratama di Kota Bandung, pada Senin (23/12) malam.
Pada pukul 23.00 WIB, WG beristirahat di Cibentar, Purwakarta.
"Jam 4 pagi tadi jalan lagi," jelas AKP Kusmawan, dilansir dari Tribun Jabar.
Di tengah perjalanan, WG diberhentikan oleh pengendara lain dan diberi tahu jika tanki kendaraannya mengalami kebocoran.
"Setelah diberhentikan ternyata ada hampir 100 pengendara sepeda motor yang mengeluhkan mata perih, kulit gatal, dan kendaraan mengalami korosi diakibatkan terkena bahan kimia," ucapnya.
2. Lebih dari 100 Orang Luka-luka
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengungkapkan, insiden tumpahnya cairan kimia tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
Ia juga menyebut empat korban di antaranya mesti menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Yang terdata sampai saat ini lebih daripada 100 orang luka ringan, kemudian untuk luka beratnya ada sebanyak 4 orang, luka bakar. Sampai saat ini dalam penanganan dari rumah sakit," ujarnya.
Menurut penjelasannya, sebagian besar korban yang mengalami luka ringan, dengan keluhan seperti gatal-gatal, mata perih, serta luka bakar.
Baca Juga: Imbas Truk Tangki Cairan Kimia Bocor di Bandung Barat, 100 Kendaraan Rusak
"Korban luka ada yang tepercik langsung, ada juga yang jatuh lalu kena," jelasnya.
Selain korban luka, tumpahan cairan kimia tersebut juga membuat sejumlah kendaraan dilaporkan mengalami kerusakan, seperti mogok dan catnya terkelupas.
3. Ratusan Kendaraan Rusak
Polisi mengungkapkan, insiden tersebut juga menyebabkan ratusan kendaraan rusak lantaran terkena cipratan cairan kima itu.
Kerusakan yang dimaksud seperti mengelupasnya cat body, kerusakan velg, korosi pada besi, hingga mati mesin.
"Kita melakukan pendataan ada sebanyak 150 kendaraan lebih. Baik roda dua maupun roda empat yang terdampak dari kebocoran cairan B3 ini," ungkap AKBP Tri.
4. Gegana Pastikan Sudah Tak Ada Cairan Kimia Tercecer
Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar, Kompol Adjang Suhendar mengatakan, pihaknya telah melakukan dekontaminasi jalan dengan cairan penawar, yang berfungsi sebagai penetralisir.
Ia pun memastikan tidak ada lagi paparan cairan kimia di sepanjang lokasi yang sebelumnya dilaporkan tercecer bahan kimia.
"Di Cigentur itu lokasi awal dan banyak tumpahan sudah tidak ditemukan soda api, kemudian di Cikubangsari, Cikamuning ini juga sudah tidak. Sudah selesai, kami memastikan tidak ada lagi bahan kimia. Jalan aman," tegasnya, pada Rabu (25/12).
6. Gegana Temukan 3 Senyawa Kimia Lain
Kompol Adjang mengungkapkan, pihaknya menemukan tiga senyawa kimia lain pada muatan truk yang bocor.
Menurut penjelasannya, hal itu dikarenakan adanya reaksi kimiawi pada cairan yang bocor itu.
"Sudah tidak ditemukan lagi di jalan, zat kimia natrium hidroksida atau soda api. Namun demikian di lokasi, karena ini sudah terkontaminasi dan bereaksi dengan yang lainnya, ditemukan tiga jenis bahan kimia yang ada,” ucapnya.
Baca Juga: 100 Orang Lebih Luka Ringan dan 4 Dirawat Diduga Terdampak Tumpahan Cairan Kimia di Bandung Barat
Tiga senyawa kimia yang dimaksud adalah Amonium Tiosianat (NH4SCN), Hidrogen Peroksida (H202), dan Natrium Nitrat (NaNO3).
Perubahan kimiawi itu dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari alam, cuaca, maupun kandungan lain yang berada di jalanan.
Meski begitu, ia memastikan telah dilakukan dekontaminasi untuk menetralisir bahaya senyawa kimia tersebut.
7. Perusahaan Pemilik Truk Janji Ganti Rugi
Pihak CV Yasindo Multi Pratama, perusahaan pemilik tangki pengangkut cairan Caustic Soda Liquid, menyampaikan permintaan maaf atas insiden tercecernya cairan kimia tersebut.
"Sebelumnya saya meminta maaf, saya juga tidak mau akan ada musibah seperti ini," kata perwakilan CV Yasindo Multi Pratama, Linda.
Menurutnya, perusahaan berkomitmen untuk memberikan ganti rugi terkait kendaraan yang mengalami kerusakan akibat insiden tersebut.
CV Yasindo Multi Pratama juga menjamin biaya pengobatan bagi masyarakat yang mengalami luka.
Biaya perbaikan motor ataupun pengobatan akan kami tanggung asal ada buktinya. Ada fotonya," tegasnya.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Tribun Jabar/Kompas.com.