> >

Sumba Timur Alami Kekeringan Panjang, BMKG Ingatkan Potensi Karhutla

Bali nusa tenggara | 3 Desember 2024, 17:07 WIB
Ilustrasi. Arsip foto kebakaran hutan di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Sumber: Kompas.TV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam beberapa pekan terakhir, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang belum diguyur hujan, meskipun sebagian besar wilayah lainnya sudah memasuki musim hujan.

Fenomena ini diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, Sumba Timur telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) yang sangat panjang. 

Menurutnya, berdasarkan hasil analisa fenomena ini sudah berlangsung selama 43 hari sejak medio akhir Oktober sampai November 2024.

"Kondisi di Sumba Timur ini terjadi karena perbedaan karakter iklim yang memang di sana kering sangat panjang," kata Ardhasena dikutip dari Antara.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Budi Santoso Tegaskan Harga Sembako saat Nataru Naik Sedikit

Sementara itu, lebih dari separuh wilayah Indonesia kini telah memasuki musim hujan.

Berdasarkan data BMKG, hingga 30 November 2024, sebanyak 59 persen zona musim di Indonesia sudah mengalami hujan, termasuk sebagian wilayah di NTT.

Wilayah yang sudah memasuki musim hujan mencakup sebagian besar di Pulau Sumatera, seperti Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung bagian barat.

Di Pulau Jawa, sebagian besar Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur telah memasuki musim hujan.

Selain itu, musim hujan juga meliputi sebagian besar wilayah di Pulau Kalimantan, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian NTT, serta sejumlah daerah di Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Namun, BMKG mencatat, 25 persen zona musim lainnya masih mengalami musim kering.

Daerah ini mencakup sebagian Lampung, Jawa Timur, Tolitoli di Gorontalo, Poso di Sulawesi Tengah, Halmahera di Maluku Utara, dan Merauke di Papua.

Wilayah-wilayah tersebut mengalami HTH dengan durasi sangat pendek hingga menengah (1-20 hari).

Pihak BMKG mengingatkan, kekeringan di Sumba Timur dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu titik api di area terbuka guna mencegah karhutla di wilayah tersebut.

Baca Juga: Warga Mulai Keluhkan Rumah Mereka Rusak Akibat Banjir di Karawang

Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU