> >

Jelang Pilkada Serentak, Anak Muda Perlu Tuntut Komitmen Lingkungan ke Calon Kepala Daerah

Jawa barat | 17 September 2024, 05:26 WIB
Foto ilustrasi. Anak-anak muda bergabung bersama para aktivis lingkungan dan komunitas peduli lingkungan mengikuti kampanye perubahan lingkungan yang mengusung tema ”Climate Strike” di Jakarta, Jumat (20/9/2019). Anak muda perlu tuntut komitmen lingkungan para calon kepada daerah di Pilkada Serentak 2024. (Sumber: KOMPAS/RADITYA HELABUMI )

KOMPAS.TV- Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Indonesia pada 27 November mendatang, para anak muda perlu menuntut komitmen kepedulian lingkungan kepada calon kepala daerah.

Pilkada Serentak pun bisa menjadi momen krusial bagi pemilih muda untuk menyuarakan kepeduliannya terhadap krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan.

Hal ini-lah yang digaungkan gerakan pemuda peduli lingkungan melalui PilahPilih. Elok F. Mutia selaku Project Lead PilihPilih menerangkan, berbeda dengan pemilu sebelumnya, saat ini pemilih muda semakin sadar dan kritis terhadap perubahan iklim dan kerusakan lingkungan semakin meningkat.

Baca Juga: Kampanye Peduli Lingkungan Oleh Komunitas Selam di Gorontalo

"Terbukti dengan survei yang dilakukan oleh Kampanye #PilahPilih di akhir tahun lalu yang mengungkap bahwa 99 persen anak muda di Jawa Barat merasa khawatir dengan krisis iklim," ungkap Elok dalam keterangannya yang diterima Kompas.tv, Selasa (17/9).

Jawa Barat misalnya, ungkap dia, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak dan daftar pemilih tetap (DPT) tertinggi di Indonesia, memiliki 35.714.901 pemilih dari total 204.807.222 pemilih nasional atau sebesar 17,6 persen. Dari jumlah tersebut lebih dari 52 persen diantaranya adalah pemilih berusia muda.

Secara khusus di Jawa Barat penanganan sampah plastik dan transportasi publik menjadi isu
lingkungan yang harus menjadi agenda utama para calon kepala daerah. 

“Pilkada adalah momentum tepat bagi anak muda Jawa Barat untuk mendesak isu lingkungan masuk dalam prioritas kebijakan kepala daerah yang nantinya terpilih,” jelasnya.

Suasana diskusi Impactful Leadership Talk: Kepemimpinan dan Keberlanjutan ala Rasulullah di Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (16/9/2024). Anak muda perlu tuntut komitmen lingkungan para calon kepada daerah di Pilkada Serentak 2024 (Sumber: Dok. )

Ia menjelaskan, Gerakan PilahPilih pertama kali diluncurkan secara nasional selama pemilihan presiden dan berhasil melibatkan pemilih muda di seluruh Indonesia dalam isu-isu lingkungan yang penting.

Penanganan krisis iklim dan persoalan lingkungan seperti sampah hingga transisi energi
menjadi pertimbangan penting generasi muda saat menentukan pilihan kandidat politik baik di Pemilu lalu dan Pilkada mendatang. 

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Pusdiklat MA Bersih-Bersih Sampah di Gunung Gede Pangrango! - MA NEWS

Survei PilahPilih ke 1.058 anak muda Indonesia mengungkapkan 97 persen anak muda mempertimbangkan isu lingkungan saat memilih calon pemimpin. 

“Dengan mengadakan diskusi yang melibatkan anak muda dan menjadikan masjid sebagai pusat berbagi pengetahuan dan pembelajaran, kami berharap semakin banyak pemilih muda di Jawa Barat yang berani menyuarakan pendapat dan ide mereka kepada calon pemimpin daerah dalam Pilkada mendatang," papar Mutia yang menyampaikan paparannya pada diskusi Impactful Leadership Talk: Kepemimpinan dan Keberlanjutan ala Rasulullah di Masjid Salman ITB, Bandung, Jawa Barat, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (16/9) kemarin.

Ust. Nur Ihsan Jundullah yang hadir dalam acara itu juga mengajak generasi muda untuk menghadirkan ajaran-ajaran Rasulullah di kehidupan sehari-hari termasuk dalam berinteraksi dengan alam. 

“Jika kita bisa mengamalkan ajaran beliau, maka alam nanti akan menjaga kita dari kerusakan-kerusakan,” tambah dia.

Baca Juga: Peduli Lingkungan Limbah Kelapa Jadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis

Adapun Reka Septiani dari Salman Environmental Rangers berharap siapapun yang nantinya terpilih sebagai pemimpin Jawa Barat dan Kota Bandung dalam lima tahun kedepan memiliki perhatian pada pengelolaan sampah. 

“Saat ini Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti yang menampung sampah di Bandung Raya sudah melampaui jumlah ideal. Jika tidak ada kebijakan tegas dari atas dan kesadaran kita untuk mengelola sampah maka ini akan menimbulkan masalah besar,” ungkapnya.

 

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU