Peringati 1 Suro 2024, Keraton Yogyakarta Gelar Acara Mubeng Beteng, Ini Jadwal dan Tata Tertibnya
Jawa tengah dan diy | 4 Juli 2024, 13:10 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Abdi Dalem Keraton Yogyakarta akan melaksanakan Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng pada Minggu (7/7/2024).
Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta dilaksanakan pada Minggu mulai pukul 23.00 WIB dimulai dari Halaman Kamandungan Lor (Keben).
"Memperingati Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Jawa 1 Muharram 1446 H yang dikenal sebagai 1 Suro, paguyuban Abdi Dalem Keraton Yogyakarta akan melaksanakan Tapa Bisu Lampah Mubeng Beteng di Keraton Yogyakarta pada Minggu 7 Juli 2024," tulis akun resmi @kratonjogja, Selasa (2/7/2024).
Baca Juga: Rute Kirab Pusaka 1 Suro 2024 di Keraton Kasunanan Surakarta, Ini Jadwalnya
Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta akan diawali dengan pembacaan Macapat setelah waktu isya di Pelataran Kamandungan Lor (Keben).
Agenda dilanjutkan dengan persiapan Mubeng Beteng pada pukul 23.00 WIB.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti acara Mubeng Beteng 2024, harap memperhatikan tata tertib agar tidak mengganggu Hajad Dalem.
Masyarakat dipersilakan berpartisipasi dengan mengenakan busana rapi, tidak mengenakan celana pendek, dan tidak berbicara selama proses Mubeng Beteng berlangsung.
Baca Juga: Deretan Mitos Larangan Malam 1 Suro 2024 Menurut Budaya Adat Jawa
Apa Itu Tradisi Mubeng Beteng?
Dilansir laman resmi Keraton Yogyakarta, Mubeng Beteng merupakan lampah budaya sebagai sarana masyarakat melakukan introspeksi atas apa yang sudah terjadi di tahun sebelumnya.
Mubeng Beteng juga dilakukan sebagai sarana memohon kepada Yang Maha Kuasa agar tahun mendatang lebih baik daripada tahun kemarin.
Mubeng Beteng di Yogyakarta biasanya tak hanya dilakukan abdi dalem atau prajurit keraton, melainkan terbuka untuk masyarakat secara umum baik lokal maupun mancanegara.
Sebelum Mubeng Beteng dilaksanakan, malam 1 suro lebih dulu diawali dengan Macapatan pada pukul 21.00 di Bangsal Pancaniti, Pelataran Kamandhungan Lor Keraton Yogyakarta.
Menjelang pemberangkatan, dilakukan penyerahan dwaja (bendera) yang terdiri dari bendera Merah Putih, bendera Gula Klapa (bendera Kasultanan), dan klebet Budi Wadu Praja (DI Yogyakarta).
Baca Juga: Daftar 11 Weton Tulang Wangi yang Sering Dikaitkan dengan Satu Suro, Apa Saja?
Disertakan juga lima bendera yang merepresentasikan kabupaten dan kotamadya, yakni klebet Bangun Tolak (Yogyakarta), Mega Ngampak (Sleman), Podang Ngisep Sari (Gunung Kidul), Pandan Binetot (Bantul), dan Pareanom (Kulon Progo).
Kemudian tepat pukul 24.00, rombongan pun berangkat dengan ditandai bunyi lonceng Kamandhungan Lor sebanyak 12 kali.
Susunan barisan Mubeng Beteng diawali para abdi dalem yang membawa dwaja kemudian diikuti oleh abdi dalem lain dan masyarakat umum.
Selama Mubeng Beteng, seluruh peserta yang ikut tidak diperbolehkan berbicara atau harus melakukan tapa bisu.
Baca Juga: Apakah Senin 8 Juli 2024 Libur Cuti Bersama? Simak Jadwal Tanggal Merah Menurut SKB 3 Menteri
Adapun rute Mubeng Beteng di Yogyakarta dimulai dari Kamandhungan Lor, Ngabean, Pojok Beteng Kulon, Plengkung Gading, Pojok Beteng Wetan, jalan Ibu Ruswo, Alun-Alun Utara, lalu kembali lagi ke Kamandhungan Lor.
Penulis : Dian Nita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV