Waspada! BMKG Sebut Potensi Banjir Lahar Dingin Susulan di Sumbar Lebih Besar dari Sebelumnya
Sumatra | 14 Mei 2024, 08:36 WIBPADANG, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan ada potensi banjir lahar dingin susulan Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang dampaknya lebih besar dari sebelumnya.
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat dan petugas tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar dingin susulan tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan banjir susulan tersebut dipicu oleh masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan atau berdasarkan analisa tim meteorologi berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.
"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," kata Dwikorita, di Padang Pariaman, Selasa (14/5/2024), dikutip dari Antara.
Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Masih Berpotensi Sepekan ke Depan
Ia menyebut, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.
BMKG khawatir gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam.
Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Update korban tewas banjir bandang di Agam, Sumbar
Sementara itu Kantor Basarnas Padang, merilis jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Sumbar terbaru, Selasa (14/5) pagi ini. Berdasarkan data Basarnas Padang jumlah total sudah 47 orang dengan rincian 20 orang dari Agam, 23 orang Tanah Datar, 2 orang Padang Panjang, dan 2 orang ditemukan di Padang Pariaman.
"Hingga pagi ini sudah ada 47 orang korban meninggal dunia yang sudah berhasil kita evakuasi. Pagi ini kita lanjutkan pencarian," ujar Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, yang dihubungi Kompas.com, Selasa (14/5).
Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Hari Ini Selasa 14 Mei 2024
Adapun Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab menyebutkan mayoritas korban berasal dari daerah kaki Gunung Marapi. Di Agam, daerah terdampak paling parah adalah Kecamatan Canduang dan Sungai Puar.
Sementara di Tanah Datar, kecamatan yang parah adalah Rambatan dan X Koto. Di Padang Panjang, dua kecamatan parah adalah Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur. Sedangkan Padang Pariaman adalah Kecamatan Kayu Tanam.
Menurutnya, banjir bandang bercampur lahar dingin itu disebabkan tingginya intensitas hujan di kawasan Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Air sungai kemudian meluap hingga ke Padang Panjang dan Padang Pariaman.
"Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi kemudian meluap sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang," tandas Ilham.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com