> >

PJ Gubernur Akmal Malik Ajak Tanam Mangrove Dan Tebar Benih Udang Ekspor

Kalimantan | 7 Mei 2024, 12:43 WIB
(Sumber: -)

MUARA BADAK-Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik melakukan penanaman mangrove di Desa Salo Palai, Muara Badak, Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2024).

 

Didampingi Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian LHK, M Zainal Abidin, Kepala Dinas Kehutanan, Joko Istanto, Kepala Dinas Perikanan Kaltim, Irhan Hukmaidy, Asisten 2 Sekdakab Kukar Ahyani Fadianur, Direktur PT Indexim Coalindo, Ricky Gozali serta puluhan masyarakat Muara Badak, Pj Gubernur menanam mangrove secara serentak sekaligus melepas ribuan bibit udang jenis Black Tiger.

 

Pj Akmal mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang memenuhi tanggung jawabnya dalam merehabilitasi hutan sesuai aturan yang ditetapkan.

 

“Kita apresiasi perusahaan seperti Indexim ini. Harus kita umumkan, mana yang patuh dan tidak,” katanya.

 

Dia mengatakan, Kaltim yang selama ini dikenal kaya akan sumber daya alamnya, suatu saat akan habis, terlebih jika dikelola dengan cara yang tidak baik.

 

Persoalan saat ini menurutnya, bagaimana menggugah manusia untuk melakukan hal-hal baik ke lingkungan.

 

“Jangan sampai kita dikutuk oleh anak cucu kita kelak, karena kita tidak menjaga lingkungan kita. Sekarang saja susah kita melihat pohon ulin,” tegasnya.

 

Karena itu, Akmal mengajak semua untuk berbuat baik pada bumi, pada lingkungan dengan melakukan pemanfaatan sumber daya alam dengan pola-pola yang baik.

 

“Percayalah kalau kita berbuat baik ke bumi, bumi akan memberi kebaikannya ke kita,” ujar Akmal.

 

Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Joko Istanto mengatakan perusahaan pemegang Persetujuan Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) juga mempunyai kewajiban melakukan penanaman dalam upaya rehabilitasi daerah aliran sungai.

 

“PT Indexim Coalindo pada tahun ini akan melakukan kewajiban penanaman seluas 4.500 hektar,” urai Joko.

(Sumber: -)

Untuk penanaman pada ekosistem mangrove seluas 1.000 hektar atau sebanyak 3.000 batang bibit mangrove. Lokasi penanaman terbagi di dua tempat yaitu, di wilayah Muara Badak seluas 166 hektar dan wilayah Anggana seluas 834 hektar.

 

Joko mengatakan, pemulihan ekosistem mangrove melalui rehabilitasi, merupakan program prioritas nasional yang bertujuan menyelamatkan dan memulihkan serta meningkatkan tutupan mangrove pada area tutupan mangrove yang telah terdegradasi dan perubahan peruntukkan.

 

“Karena eksistensi mangrove ini sangat vital sebagai bentang bagi eksosistem daratan,” ujarnya.

 

Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian LHK, M Zainal Abidin menjelaskan, bentuk rehabilitasi DAS Delta Mahakam dengan pola agro silvofishery, karena saat ini mangrove juga mempunyai hasil hutan bukan kayunya.

 

“Daunnya untuk pewarna dan buahnya juga bisa untuk sirup juga,” ujarnya.

 

Selain mangrove, lanjutnya, pohon nipah yang tumbuh di kawasan delta sungai juga memiliki bermacam fungsi. 

 

Banyaknya PPKH di Kaltim, juga dinilai mempunyai kontribusi dalam upaya perbaikan serta pemulihan lingkungan di Kaltim.

 

“Kita akan kolaborasi dengan Dishut Kaltim untuk memulihkan kawasan kritis di Kaltim,” tutupnya. 

(Jj/Hum-pro)

Penulis : KompasTV-Tenggarong

Sumber : Kompas TV


TERBARU