Kronologi Penumpang Nyaris Diculik Sopir Grabcar: Diminta Uang Rp100 Juta, Korban Lompat dari Mobil
Jabodetabek | 29 Maret 2024, 14:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang wanita bernama Cindy Pangestu menjadi sasaran penculikan, penganiayaan, dan pemerasan oleh sopir Grabcar pada Senin (25/3/2024) malam kemarin.
Pelaku meminta secara paksa agar korban mentransfer uang senilai Rp100 juta disertai ancaman. Sopir Grabcar mengancam akan membuang korban Cindy ke sungai jika tidak menuruti perintahnya.
Cindy menceritakan kronologi penculikan yang dialaminya berawal ketika dirinya hendak pulang ke rumah dari sebuah mal.
Baca Juga: Kelompok Begal Bersenjata di Nigeria Bebaskan Sebagian Anak Sekolah yang Diculik Mereka
Ia kemudian memesan taksi online melalui aplikasi Grab (Grabcar) dari lobi Neo Soho Podomoro City, Jakarta Barat. Mobil pesanannya tiba pukul 20.27 WIB.
Saat menaiki mobil, Cindy merasa tidak ada yang aneh ketika itu. Namun, di tengah perjalanan keanehan mulai terjadi. Sebab, sopir Grabcar tiba-tiba memasuki jalan tol. Padahal, jalanan tersebut sudah dekat dengan rumah Cindy dan tidak perlu masuk ke jalan tol.
”Saya langsung tanya kenapa masuk jalan tol? Driver-nya berdalih katanya hanya ikutin maps,” kata Cindy dikutip dari Kompas.id.
Ia kemudian langsung membuka aplikasi peta di gawainya. Namun, tak lama kemudian sopir Grabcar mulai melancarkan modusnya.
Kepada korban Cindy, sang sopir Grab mengatakan jika dirinya mengalami sesak napas dan meminta Cindy menggantikannya menyetir mobil.
Baca Juga: Grab Indonesia Berikan THR Lebaran kepada Ojol, Bentuknya Insentif, Cair Hari 1-2 Idulfitri
“Saya langsung menolak dan bilang enggak bisa nyetir. Saya suruh dia menepi dulu kalau memang sesak napas,” ucap Cindy.
Karena merasa ada yang janggal, Cindy lantas membuka aplikasi Grab di ponselnya. Ternyata, pelaku tidak menekan ”pick up” sebagai tanda sudah menjemput penumpang. Hanya tertera tulisan ”Driver is coming to you” di aplikasi tersebut.
Melihat itu, Cindy menjadi sangat panik. Tak lama kemudian, pelaku memintanya mentransfer uang ke rekeningnya. Ia pun semakin bingung dan memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari mobil tersebut.
Beruntung, sopir Grabcar tersebut mengemudikan mobil dalam keadaan pelan. Cindy pun nekat membuka pintu mobil dan loncat keluar.
Setelah berhasil keluar dari mobil pelaku, ia lari sembari meminta tolong di jalan tol. Tetapi, sopir itu menangkapnya kembali.
Baca Juga: Mitra Driver-nya Diduga Lecehkan Penumpang WNA Brazil, Grab Beri Data dan Kesaksian ke Polisi
”Saat tertangkap, saya berontak dan berakhir diseret sama pelaku. Akhirnya, saya kembali dibawa masuk ke dalam mobilnya, tetapi kaki saya nahan pintu mobil,” ujar Cindy.
Sopir Grabcar itu kemudian memaksa Cindy untuk kembali mentransfer uang senilai Rp100 juta sambil menyodorkan ponsel yang tertera nomor rekening.
Lagi-lagi, Cindy menolak permintaan pelaku sembari menangis. Pelaku pun lantas mengancam akan membuang Cindy ke sungai.
Ketika sopir Grab itu hendak kembali masuk ke mobil, Cindy pun berhasil keluar dari mobil dan meminta bantuan ke salah satu pengemudi yang sedang bongkar muat barang. Namun, saat itu sopir mengaku bahwa mereka suami-istri.
Beruntung Cindy berhasil mengelak dan mengatakan ia adalah penumpang Grab yang hendak diculik. Pelaku yang panik aksinya terbongkar lantas mencoba kabur.
Baca Juga: Cara Daftar Beasiswa GrabScholar 2023 bagi Siswa SD, SMP, SMA dan S1, Klik benihbaik.com
Tapi, sebelum melarikan diri pelaku sempat mencoba mengambil telepon genggam dan tas Cindy. Tarik-menarik antara pelaku dan korban terjadi. Karena tak kuat mempertahankan kedua barangnya sekaligus, Cindy akhirnya melepaskan telepon genggamnya.
Sementara tasnya berhasil Cindy pertahanankan. Adapun di dalam tasnya terdapat sebuah laptop, yang kemudian Cindy gunakan untuk menghubungi temannya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di bagian lutut, tangan, dan kakinya. Kepalanya benjol dan ada luka di bibir bagian dalam karena dibekap pelaku.
Sikap Grab
Terkait hal ini ini, Grab Indonesia buka suara menyesali atas insiden yang melibatkan mitra pengemudinya tersebut.
"Grab Indonesia sangat menyesalkan dugaan tindakan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar terhadap penumpang di Jakarta pada 25 Maret 2024," tulis Grab Indonesia lewat media sosial X, @grabid, Rabu (27/3) kemarin.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Sopir Grab Tersangka, Terancam 2 Tahun Penjara
Grab Indonesia mengambil sikap tegas menyatakan sudah melakukan berbagai langkah tindakan, termasuk menghubungi korban dan terduga pelaku. Akun mitra pengemudi tersebut sudah dinonaktifkan setelah mendapatkan kronologi rinci dari perwakilan keluarga penumpang. Yang kemudian pada sore harinya Grab melakukan investasi internal dan memanggil Mitra Pengemudi yang hadir di Grab Driver Center.
Grab Indonesia mendukung pihak berwajib untuk menyelidiki kejadian tersebut.
"Grab tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apa pun dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku," tulis Grab Indonesia.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.id