Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Kena Anak Panah Menancap di Kepala saat Amankan Bentrok
Papua maluku | 22 Februari 2024, 05:43 WIBMALUKU, KOMPAS.TV - Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen terluka karena terkena anak panah menancap di kepalanya.
Peristiwa nahas itu terjadi pada saat dirinya bertugas mengamankan bentrok antarwarga di depan Toko Terra, Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa malam (20/2/2024).
Akibat luka yang dialaminya tersebut, Wido Arifiya terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit setempat di RSUD Karel Sadsuitubun.
"AKP Wido terluka terkena panah di kepala saat mencoba menghalangi dua kelompok pemuda yang saling serang dari kubu Ohoijang Lampu Merah dengan kubu Pemda," kata Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Update Kasus Bullying di Binus School Serpong: Polisi Bakal Panggil Terduga Pelaku
Frans menuturkan, Wido sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Karel Sadsuitubun, namun belakangan dirujuk ke Rumah Sakit Siloam untuk mengangkat anak panah yang tertancap di kepala.
Terkait peristiwa tersebut, Kapolres Maluku Tenggara mengimbau kepada semua pihak agar dapat menahan diri, serta menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada polisi selaku aparat penegak hukum.
Kepada seluruh elemen masyarakat, dia meminta untuk terus merawat kebhinekaan, menjaga persaudaraan, serta persatuan dan kesatuan sebagai anak-anak Maluku.
Frans mengatakan, situasi kamtibmas sejak tahapan Pemilu 2024 hingga saat ini aman dan kondusif.
Kondusivitas dapat tercipta atas kesadaran semua anak negeri dalam merawat kebinekaan dan menjaga persatuan di daerah para raja-raja ini.
"Jangan karena masalah sepele, keamanan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta ternoda gegara ulah satu atau dua orang,” ujar Frans.
Baca Juga: Update Kasus Bullying di Binus School Serpong, Polisi Ungkap sudah Naik Tahap Penyidikan
“Kalau ada masalah, segera lapor kepada aparat kepolisian. Jangan main hakim sendiri yang malah akan merugikan banyak orang,” imbuhnya.
Kepada Pejabat Bupati dan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, maupun tokoh pemuda, Frans mengajak agar dapat bersama-sama terlibat dalam mendamaikan bentrokan tersebut.
"Saya meminta kepada Bapak Pejabat Bupati bersama tokoh-tokoh masyarakat agar dapat bersama-sama turun langsung untuk mengondusifkan wilayah tersebut," ujarnya.
Maluku Tenggara, kata Kapolres, merupakan daerah yang memiliki potensi besar, baik sumber daya alam maupun pariwisatanya.
Oleh karena itu, semua pihak wajib menjaga keamanan dan ketenteraman agar para wisatawan bisa berkunjung, sehingga dapat membawa kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat.
Baca Juga: Kisruh Pemilu Sistem Noken di Papua Tengah, Massa Bentrok dengan Panah
"Bila ada persoalan, mari sama-sama kita menghormati dan menghargai serta menyelesaikan setiap persoalan dengan hati dan kepala yang dingin, serta menyerahkan prosesnya pada hukum yang berlaku," katanya.
Frans juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar jangan terprovokasi dengan orang-orang atau kelompok yang sengaja menginginkan daerah ini terus dianggap sebagai wilayah yang tidak aman dan kondusif untuk pelaku-pelaku usaha.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV