Suarakan Perdamaian dan Toleransi, 100 Pemimpin Muslim Muda Dilatih Lewat Salaam Summit 2023
Jawa tengah dan diy | 28 Oktober 2023, 01:00 WIB“Perspektif perdamaian dan toleransi harus disatukan dan dimiliki bersama, karena itu bukan sesuatu yang organik, lahir begitu saja, tetapi memang harus dipelajari terus menerus,” papar Kalis.
Baca Juga: Saat Jokowi Bicara soal Anak Muda yang Suka Kerja Lapangan, Kunci Keberlanjutan Program Ekonomi
Sementara itu, Siti Rofiah, dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo, Semarang, menekankan pentingnya menanamkan cara berpikir kritis pada calon pemimpin muslim di masa depan karena tantangan yang lebih kompleks.
Terlebih di era digital, di mana arus informasi sangat cepat dan lebih terbuka. Kemampuan berpikir kritis perlu diasah dan dikembangkan.
“Kita juga dihadapkan pada keberlimpahan informasi, jika tidak diterima dengan cara berpikir kritis itu berbahaya, akan mengancam keberagaman,” ucap Siti.
Baca Juga: Ketum PSI Kaesang Pangarep Bahas Isu Intoleransi dan Korupsi dengan PGI
Sebagai informasi, 100 muslim muda yang berusia 17-24 tahun dibekali nilai-nilai toleransi berdasarkan Islam Wasathiyah (Islam berkeadilan), tasamuh (toleransi), ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia), dan mantiq (logika).
Adapun, pelatihan dilakukan secara daring pada 29 September - 1 Oktober 2023 dan 5-8 Oktober. Sebanyak 30 peserta terbaik mendapatkan kesempatan belajar secara offline di Yogyakarta pada 27-29 Oktober 2023.
Rangkaian kelas offline Salaam Summit diakhiri dengan kunjungan peserta ke dua lokasi kelompok keagamaan berbeda. Kedua lokasi tersebut adalah lokasi Penghayat Kepercayaan Sapta Darma dan Seminari Kolese St. Ignatius Yogyakarta.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV