> >

Ibu Bayi yang Tertukar di Bogor Sempat Curiga saat Menyusui di Hari Kedua usai Melahirkan

Jabodetabek | 11 Agustus 2023, 09:32 WIB
Ilustrasi bayi. (Sumber: Picsea on Unsplash)

"Sehari semalem itu kan sama saya, pas mau pulang dari RS itu fisiknya udah beda, saya bertanya sama suami karena beda. Kata suami enggak mungkin rumah sakit salah," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).

Saat mengurus administrasi kepulangan, kecurigaan Siti kembali muncul, sebab gelang yang melekat pada bayinya bukan atas namanya.

Namun, pihak rumah sakit mengaku bahwa anak itu adalah anak kandung Siti.

"Tapi udah tahu bukan (atas namanya), tetap dibuka terus, katanya disuruh simpen, ya udahlah pulang," terangnya.

Keesokan harinya, Siti didatangi dua orang perawat, yang menanyakan gelang yang diberikan rumah sakit tersebut.

Keduanya juga ingin mengambil gelang tersebut untuk keperluan sebuah program.

"Itu pagi-pagi dia nyusul (mencari dan meminta) gelang (bayi), alasannya buat kunjungan Johnson. Itu gelang harus ketemu, sampai keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," katanya.

Baca Juga: Pertama Kali di Malang, RSSA Akan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

Setelah beberapa hari, gelang bayi itu ketemu, dan Siti langsung mengantarnya ke rumah sakit.

Ia sempat kembali menanyakan pada pihak rumah sakit, apakah bayinya tertukar atau tidak, lantaran gelang tersebut bukan atas namanya.

Namun, pihak rumah sakit mengatakan, hanya gelangnya saja yang tertukar.

"Katanya cuma gelangnya aja yang ketuker," terangnya.

Siti  pun pulang ke rumah dengan perasaan mengganjal. Ia masih yakin bahwa anak yang dirawatnya tersebut bukan anak kandungnya. Ia juga meminta alamat pasien yang bayinya diduga tertukar dengan bayinya.

"Saya minta alamat (pasien lain) berhubung hati saya gundah, terus si bayi ini bukan anak saya. Walaupun sama saya dirangkul, tapi hati saya enggak nerima," tuturnya.

"Saya minta alamat gelang itu ke rumah sakit, ketemu, langsung saya susul ke rumah pasien B," katanya.

Namun, pasien B tersebut bersikukuh bahwa anaknya tidak tertukar.

Siti pun akhirnya melakukan tes DNA di Cempaka Putih, Jakarta, yang hasilnya menunjukkan bahwa anak yang dirawatnya selama ini bukan anak biologisnya.

Pihak Siti, pasien B, dan rumah sakit pun melakukan mediasi. Sayangnya, mediasi tersebut tak membuahkan hasil karena pasien B masih enggan melakukan tes DNA.

"Mungkin kalau enggak ada suster ke sini, saya enggak janggal dan gelisah. Berhubung suster ke rumah, saya makin mengganjal dan gelisah. Kalau suster enggak datang ke rumah, saya juga enggak akan tau," urainya.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : tribunnews.com


TERBARU