> >

Anggota TNI yang Tikam Pengamen hingga Tewas di Senen Disebut sedang Mabuk

Jabodetabek | 9 Juni 2023, 11:06 WIB
Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar didampingi Komandan Denpom Jaya 2/Cijantung Letkol Cpm Pandi Rahana saat jumpa pers di Markas Denpom Jaya 2/Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (10/5/2023). (Sumber: ANTARA/Syaiful Hakim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Pratu J disebut sedang mabuk atau di bawah pengaruh alkohol saat menikam pengamen jalanan di kawasan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, hingga tewas.

Adapun peristiwa penikaman tersebut diketahui terjadi pada Kamis (8/6/2023) dini hari. Adalah korban berinisial D yang menjadi korban pembunuhan oleh anggota TNI AD tersebut. 

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya), Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, mengatakan motif sementara terkait penikaman itu karena perkelahian.

Baca Juga: Kronologi Penusukan Pengamen Berujung Tewas oleh Anggota TNI AD di Senen Jakarta Pusat

"Motif perkelahian ini bisa diduga adalah kesalahpahaman karena memang kondisi dalam pengaruh alkohol atau mabuk," kata Kolonel Irsyad saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Ia menjelaskan, bahwa Pratu J yang berusia 27 tahun itu merupakan anggota TNI AD yang berdinas di Kodam 16 Pattimura atau Maluku.

Adapun pelaku berada di Jakarta karena sedang menjalani tugas dari komandannya. Pada Rabu (7/6/2023) malam, Pratu J mampir ke Kota Tua bersama rekannya untuk meluangkan waktu sambil minum-minum.

"Saat ini, Prajurit Satu J sedang dalam pemeriksaan terkait peristiwa itu," katanya. 

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, menjelaskan kronologi pembunuhan tersebut diketahuinya berawal ketika petugas Polsek Senen yang sedang melakukan patroli mendapati adanya kerumunan orang.

Ketika kerumunan tersebut dihampiri, petugas mendapati di lokasi tersebut ada mayat dalam kondisi bersimbah darah.

Baca Juga: Pomdam TNI AD Usut Kasus Dugaan Anggota Bunuh Kekasih Bernama Sri Mulyani di Sambas

Selanjutnya, petugas kepolisian meminta keterangan dari rekan korban. Hasilnya, diketahui bahwa insiden penikaman itu terjadi karena cekcok dengan 5 sampai 6 orang yang sedang bersantai di Kota Tua.

 

Menurut informasi yang didapat polisi, kata Komarudin, korban D bertemu dengan sekelompok orang tersebut di Kota Tua. Korban kemudian menyewakan sound system portable yang digunakan oleh sekelompok orang itu untuk bernyanyi.

Aktivitas kelompok tersebut berlangsung sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah itu, mereka diingatkan untuk menyudahi kegiatan karena azan Subuh sudah berkumandang.

"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil uang dulu di ATM. Mereka kemudian bersama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, sampai Kramat Raya di TKP (tempat kejadian perkara)," kata Komarudin.

Sesampainya di TKP, korban menyalip motor pelaku dan menanyakan alasan mereka tidak berhenti, mengingat sudah banyak ATM yang dilewati sejak dari Kota Tua. Perselisihan pun terjadi hingga akhirnya D ditusuk oleh Pratu J.

Baca Juga: Tingkatkan Sinergitas Antara TNI Polri, Kapolsek Antinggola Sambangi Markas Koramil

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU