> >

Update Penembakan Puskemas Depok 1 Sleman: CCTV Rekam Ada Sepeda Motor Berhenti

Jawa tengah dan diy | 13 Mei 2023, 09:26 WIB
Ilustrasi penembakan. Polisi terus menyelidik kasus penembakan Puskesmas Depok 1 Sleman, DI Yogyakarta. (Sumber: Alejo Reinoso on Unsplash)

SLEMAN, KOMPAS.TV- Masih jadi misteri, polisi terus menyelidik kasus penembakan Puskesmas Depok 1 Sleman, DI Yogyakarta oleh orang tak dikenal pada Kamis (11/5/2023). Bukti permulaan sudah didapat lewat CCTV yang merekam adanya sepeda motor berhenti di depan puskesmas tersebut sebelum penembakan terjadi.

Rekaman kamera pengawas atau CCTV di Puskesmas Depok 1 Sleman menunjukkan, terlihat sepeda motor berhenti di depan Puskesmas pada Kamis (11/5) sekitar pukul 22.00 WIB.

"Rekaman CCTV kira-kira jam 22.00 WIB ada orang berhenti tapi ngga jelas. Hanya motor, nggak kelihatan orangnya," kata Satpam Puskesmas Depok 1, Bambang, saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (12/5), dikutip dari TribunJogja.

Baca Juga: Update Penembakan di Puskesmas Depok 1 Sleman: Satpam Sebut Ada Tujuh Tembakan, Lima Tembus Jendela

Ia menjelaskan, saat kejadian, di dalam ruang Puskesmas tidak ada orang yang sedang beraktivitas dan tidak ada korban dari kejadian tersebut.

"Korban tidak ada. Ada tujuh tembakan, lima kena kaca," terang dia.

Akibat penembakan itu, beberapa bagian kaca jendela Puskesmas Depok 1 Sleman mengalami kerusakan dan retak. Rinciannya ada empat jendela kaca rusak lantaran terkena tembakan lima peluru.

 

Perusakan Gedung Puskesmas

Terpisah, Kapolresta Sleman AKBP Yuswanto Ardi, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Betul (ada penembakan), pelaku dan motif masih dalam penyelidikan," katanya, Jumat (12/5) siang.

"Semoga segera terungkap," tambahnya.

Lebih lanjut AKBP Yuswanto menyebut kasus teror yang terjadi di Puskesmas Depok ini terlalu dini jika disebut sebagai kasus penembakan.

Ia menilai kasus teror ini lebih tepat dikategorikan sebagai kasus perusakan gedung Puskesmas.

Hal itu didasari dari penemuan polisi, yakni sembilan buah peluru gotri yang ada di TKP.
AKBP Ardi menjelaskan, dalam kasus penembakan biasanya yang digunakan untuk menembak adalah proyektil peluru.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah Depok, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah dikabarkan terjadi penembakan, Jumat (12/5/2023) siang. Kaca depan Puskesmas Depok 1 Sleman pecah karena tembakan peluru, Jumat (12/5/2023). (Sumber: TribunJogja/Miftahul Huda)

Proyektil peluru biasanya terdapat kaliber dan dibuat dari timah. Sementara peluru gotri peluncurannya tidak perlu menggunakan bubuk mesiu. Serta bisa ditembakkan hanya dengan menggunakan ketapel.

"Terlalu dini jika disebut sebagai penembakan. Karena (peluru) yang ditemukan bukan proyektil tapi gotri. Kalau proyektil kan ada kalibernya dan dibuat dari timah."

"Kalau gotri cara peluncurannya tidak perlu menggunakan bubuk mesiu. Bisa pakai ketapel. Yang jelas itu perusakan," kata AKBP Ardi dilansir Tribun Jogja, Jumat (12/5).

Baca Juga: Breaking News: Penembakan di Puskesmas Sleman Yogyakarta, Polisi Lakukan Penyelidikan

Oleh karena itu Kapolresta Sleman pun menyimpulkan, bahwa aksi teror tersebut merupakan aksi perusakan bukan penembakan.

"Kecuali itu bentuknya proyektil. Nah itu jelas penembakan ," terang AKBP Yuswanto.

Penulis: Gading Persada

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribun Jogja, Kompas TV


TERBARU