> >

Update Penembakan Puskemas Depok 1 Sleman: CCTV Rekam Ada Sepeda Motor Berhenti

Jawa tengah dan diy | 13 Mei 2023, 09:26 WIB
Ilustrasi penembakan. Polisi terus menyelidik kasus penembakan Puskesmas Depok 1 Sleman, DI Yogyakarta. (Sumber: Alejo Reinoso on Unsplash)

"Semoga segera terungkap," tambahnya.

Lebih lanjut AKBP Yuswanto menyebut kasus teror yang terjadi di Puskesmas Depok ini terlalu dini jika disebut sebagai kasus penembakan.

Ia menilai kasus teror ini lebih tepat dikategorikan sebagai kasus perusakan gedung Puskesmas.

Hal itu didasari dari penemuan polisi, yakni sembilan buah peluru gotri yang ada di TKP.
AKBP Ardi menjelaskan, dalam kasus penembakan biasanya yang digunakan untuk menembak adalah proyektil peluru.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah Depok, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah dikabarkan terjadi penembakan, Jumat (12/5/2023) siang. Kaca depan Puskesmas Depok 1 Sleman pecah karena tembakan peluru, Jumat (12/5/2023). (Sumber: TribunJogja/Miftahul Huda)

Proyektil peluru biasanya terdapat kaliber dan dibuat dari timah. Sementara peluru gotri peluncurannya tidak perlu menggunakan bubuk mesiu. Serta bisa ditembakkan hanya dengan menggunakan ketapel.

"Terlalu dini jika disebut sebagai penembakan. Karena (peluru) yang ditemukan bukan proyektil tapi gotri. Kalau proyektil kan ada kalibernya dan dibuat dari timah."

"Kalau gotri cara peluncurannya tidak perlu menggunakan bubuk mesiu. Bisa pakai ketapel. Yang jelas itu perusakan," kata AKBP Ardi dilansir Tribun Jogja, Jumat (12/5).

Baca Juga: Breaking News: Penembakan di Puskesmas Sleman Yogyakarta, Polisi Lakukan Penyelidikan

Oleh karena itu Kapolresta Sleman pun menyimpulkan, bahwa aksi teror tersebut merupakan aksi perusakan bukan penembakan.

"Kecuali itu bentuknya proyektil. Nah itu jelas penembakan ," terang AKBP Yuswanto.

Penulis: Gading Persada

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribun Jogja, Kompas TV


TERBARU