> >

Bikin Resah dengan Prank Penculikan, Siswi SD di Ambon Janji Tak Ulangi Perbuatannya

Peristiwa | 14 Januari 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi. Siswi sekolah dasar (SD) berusia 12 tahun di Ambon, Maluku, yang mengarang cerita hampir diculik dua pria bertopeng, akhirnya membuat surat penyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. (Sumber: ANTARA FOTO/Istimewa)

 

AMBON, KOMPAS.TV – Siswi sekolah dasar (SD) berusia 12 tahun di Ambon, Maluku, yang mengarang cerita hampir diculik dua pria bertopeng, akhirnya membuat surat penyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora mengatakan, pihaknya tidak melakukan proses hukum terhadap anak tersebut.

Namun, polisi tetap memberikan pembinaan kepada anak berinisial CT itu. Siswi itu pun telah membuat surat penyataan yang mengatakan tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Terkait pengakuan palsu tersebut, siswinya telah membuat surat pernyataan untuk tidak lagi mengulanginya,” kata Raja, Sabtu (14/1/2023), dikutip Kompas.com.

Menurutnya, pengakuan siswi SD yang mengatakan nyaris diculik oleh dua pria bertopeng, telah membuat geger dan meresahkan warga Kota Ambon.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Harga, Pemkot Ambon Berikan Subsidi Rp72.500 per Satu Ikat Telur untuk Distributor!

“Ternyata karena takut, dia mengaku diculik, dan itu ternyata sebuah kebohongan tapi pengakuannya itu telah meresahkan seluruh warga Kota Ambon,” katanya.

Raja berharap surat penyataan itu akan memberi efek jera kepada anak tersebut. Namun pihaknya akan menindak tegas para penyebar hoaks yang membuat masyarakat resah.

“Kami tegaskan lagi bagi para penyebar hoaks yang membuat ketakutan di masyarakat akan kami tindak secara hukum,” tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Baguala AKP Meity Jacobus mengatakan hal yang sama. Menurutnya, siswi SD tersebut telah membuat surat pernyataan terkait pengakuannya itu.

“Dia sudah bikin surat pernyataan dan nanti orang tuanya juga akan membuat video klarifikasi mewakili anaknya itu karena anaknya masih di bawah umur,” kata Meity.

Sebelumnya, CT, seorang siswi SD di Kecamatan Baguala, Kota Ambon mengaku nyaris diculik oleh dua pria bertopeng saat akan keluar dari sebuah minimarket di kawasan Passo, Baguala, pada Selasa (10/1/2023) siang.

CT mengaku dua pria bertopeng tersebut langsung membekap wajah dan mulutnya dengan sapu tangan.

Namun, saat akan dibawa, CT mengaku, seorang warga langsung datang menolong dan menghajar kedua pria bertopeng tersebut hingga mereka kabur.

Ternyata CT mengarang cerita bohong saat memberi keterangan kepada polisi dan keluarganya, karena takut dimarahi orang tuanya saat pulang ke rumah.

Meity mengatakan kebohongan itu terungkap saat korban dimintai keterangan di kantor Polsek Baguala pada Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Polresta pulau Amboni Musnahkan 4 Ton Minuman Keras

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan interogasi yang dilakukan oleh Anggota Reskrim Polsek Baguala, korban (CT) mengakui bahwa kejadian yang diceritakan korban ke orang tua dan polisi sebelumnya adalah tidak benar atau bohong," kata Meity kepada Kompas.com, Rabu.

Saat diperiksa polisi, CT mengakui sengaja mengarang cerita bahwa dia hampir menjadi korban penculikan dua pria bertopeng karena takut dimarahi orang tuanya.

"Korban keluar untuk bertemu temannya karena terlalu lama dia sudah takut pulang sehingga dia mengarang cerita itu untuk alasan kepada nenek dan keluarganya," bebernya.

CT juga menceritakan kisah yang sama kepada polisi.

"Ya seperti prank begitu," kata Meity.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU