Keributan Suporter Sepak Bola di Yogyakarta, Pakar Psikologi UGM: Anarkis karena Jiwa Massa
Update | 26 Juli 2022, 19:23 WIBBaca Juga: Persis Solo Buka Suara Terkait Insiden Bentrok Suporter di Yogyakarta
Guna mencegah kericuhan massa, Koentjoro menyebutkan pentingnya upaya pengendalian masa dengan cara memecah massa dalam kelompok-kelompok lebih kecil agar jiwa massa tidak terlalu solid.
“Penting memecah massa agar massa tidak terkonsentrasi menjadi satu,” terangnya.
Ia mengatakan, aparat keamanan bisa membuat pengaturan waktu kepulangan suporter dalam beberapa kloter, selain juga mengatur rute untuk memecah kerumunan.
“Kalau jiwa sudah dikendalikan massa, itu kan susah. Apalagi kalau ada penyusup dengan tujuan tertentu seperti adu domba atau pun buat konten biar viral. Ini kan mengerikan. Jadi untuk mencegah kericuhan, perlu memecah konsentrasi massa, baik lewat pengaturan waktu ataupun rute,” pungkasnya.
Baca Juga: Buntut Kericuhan Suporter Persis Solo di Sleman, Gibran Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV