> >

Tergerus Penimbunan Lahan, Hutan Mangrove di Batam Kian Mengkhawatirkan

Peristiwa | 18 Februari 2022, 03:35 WIB
Kondisi hutan mangrove di Kawasan alur Sungai Sei Nayon, Bengkong Sadai, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kini kian mengkhawatirkan. (Sumber: Riki Ramahdoni/KompasTV)

Sementara itu, Kepala Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera Subhan, belum bisa berkomentar banyak. Berdasarkan info tersebut, Subhan akan mendalaminya terlebih dahulu.

"Nanti saya minta kasie saya untuk mendalaminya," ungkap Subhan.

Adanya penimbunan hutan bakau mangrove yang dialokasi menjadi lahan, Kepala Perwakilan Ombudsman Kepri Lagat Parroha Patar Siadari berkomentar, berdasarkan informasi, lahan penimbuhan hutan mangrove itu sudah mempunyai PL, dan bukan berstatus hutan mangrove.

"Jadi adanya hutan bakau di lahan itu mungkin sepeninggal lama, dan statusnya sudah dialihfungsikan menjadi HPL, dan itu kabarnya sudah lama," tutur Lagat.

Namun memang, terkait pembangunan dan penimbunan di atas tanah hutan mangrove itu perlu dipertanyakan kepada BP Batam, yakni soal rancangan drainase induk.

"Saya mengkhawatirkan saja beberapa tahun ke depan, jangan sampai seperti Jakarta Utara, ketika amblas permukaan tanahnya dan terjadi rob, maka banjirnya tidak surut-surut. Itu harus dipikirkan oleh BP Batam. Jangan sampai menjadi masalah untuk ke depannya," khawatirnya.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Hutan Mangrove di Bali: Kita Serius Hadapi Perubahan Iklim

Hal itu juga di tanggapi oleh pegiat penyehatan hutan rimba dan hutan mangrove, Feri Iryandi. Dia berpendapat penebangan ekosistem hutan mangrove secara masif, yang berada di kawasan pesisir Bengkong, merupakan bom waktu yang lambat laun akan berdampak pada fungsi ekologi dan ekonomi di kawasan tersebut.

Menurutnya, sangat terbayang begitu besar dampak dan kerugian masyarakat di Kawasan Bengkong, apabila kegiatan penebangan habitat ekosistem hutan mangrove terus berjalan.

Sejatinya satu dari sekian fungsi, hutan mangrove adalah sebagai penahan abrasi, dan sebagai benteng pertama ketika air laut mencapai titik tertinggi di setiap tahunnya.

"Internasional lagi gencar-gencarnya mengampanyekan climate change atau perubahan iklim, yang salah satunya adalah restorasi hutan mangrove, terutama di Indonesia," ujar Feri mengingatkan. (Riki Ramahdoni)

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU