Cerita Bos Kerupuk Borong Minyak Goreng karena Harga Murah, Malah Dikirimi 25 Jeriken Isi Kuah Soto
Kriminal | 18 Februari 2022, 18:37 WIBKUDUS, KOMPAS.TV - Pengusaha kerupuk asal Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi korban penipuan seorang pedagang.
Korban merupakan kakak beradik yakni Musmiah (58) dan adiknya, Siti Mutoharoh (45) yang sehari-hari memproduksi kerupuk berbahan tapioka di kediamannya.
Baca Juga: Polisi Buru Penjual Minyak Goreng Palsu
Kasus penipuan yang menimpa kedua korban berawal ketika seorang pria menawarkan minyak goreng curah dengan harga murah yakni Rp 16.500 per kilogram.
Harga yang ditawarkan tersebut terbilang murah. Sebab, harga minyak goreng curah di Kudus pasarannya mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Karena tergiur harga murah, kakak beradik itu langsung memesan minyak goreng kepada pria yang menawarkannya dalam jumlah besar.
Selama tiga kali pemesan, transaksi tidak ada masalah. Musmiah dan adiknya mendapat kiriman minyak goreng asli. Namun, berbeda pada kiriman berikutnya.
Baca Juga: Bukalapak Siap Take Down Pelapak yang Jual Minyak Goreng Harga Tinggi
Saat kiriman keempat pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 14.00 WIB, Musmiah tak mendapat kiriman minyak goreng. Sebanyak 25 jeriken yang datang ternyata berisi air kaldu soto.
Isi jeriken itu diketahui bukan minyak goreng ketika mereka hendak menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2/2022).
Siti Mutoharoh menjelaskan 25 jeriken berisi kuah soto itu rinciannya terdiri atas 20 jeriken merupakan miliknya. Sedangkan sisanya 5 jeriken milik sang kakak.
Siti Mutoharoh menuturkan, dari 21 jeriken yang dibelinya, 20 di antaranya berisi bukan minyak goreng, melainkan berisi air berwarna kuning seperti kuah kaldu atau kuah soto. Hanya satu jeriken yang berisi minyak goreng asli.
Baca Juga: Mendag Memastikan Soal Minyak Goreng Langka Sepekan ke Depan Kembali Normal
"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500. Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," kata Siti Mutoharoh seperti dikutip dari Kompas.com pada Kamis (17/2/2022).
Sementara sang kakak, Musmiah yang membeli lima jeriken minyak goreng malah semuanya berisi air yang warnanya putih jernih.
Hanya saja, kemasan luar jeriken tersebut masih belepotan bekas minyak goreng.
Menurut Musmiah, pria yang menawarkan minyak goreng dengan harga murah itu mengendarai mobil Avanza atau Carry saat menawarkan minyak.
"Pertama, kedua, dan ketiga saat kirim minyak goreng itu, ada tiga orang laki-laki. Tapi, terkahir, kirim minyak goreng, yang kirim hanya dua orang laki-laki," ucap Musmiah.
Baca Juga: Kemendag Minta Tokped hingga Shopee Take Down Penjual Minyak Goreng di Atas HET
Musmiah mengatakan, di antara para pria yang mengantarkan minyak goreng palsu itu, ada salah seorang yang mengaku berasal dari Semarang.
"Terakhir, di antara mereka, berasal dari Bareng, Jekulo, Kudus. Malah, mereka pernah mengatakan, minyak goreng itu dari seorang pensiunan Polisi di Semarang," ujar Musmiah.
Penjelasan Polisi
Setelah menjadi korban penipuan tersebut, korban langsung melaporkan kasus yang menimpanya itu ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David membenarkan adanya kasus penipuan itu.
Baca Juga: Usaha Komidi Putar Terdampak Pandemi, Ade Kurnia Putar Otak Manfaatkan Batok Kelapa untuk Kerajinan!
David mengatakan pelaku saat melancarkan aksinya datang mengendarai mobil. Mereka kemudian mengangkut 25 jeriken kosong milik korban.
Puluhan jeriken tersebut kemudian dibawa keluar untuk diisi. Alih-alih diisi minyak goreng, malah diisi oleh air.
Siti Mutoharoh membayar Rp 5 juta untuk 20 jeriken dengan kapasitas setiap jeriken 17 liter dan Musmiah membayar Rp 2 juta untuk 5 jeriken.
David mengungkapkan, korban percaya saja kepada pelaku karena sudah tiga kali bertransaksi tidak ada masalah.
Baca Juga: Waspada Ada 4 Kasus Covid-19 Varian Omicron Di Kota Sorong
"Nah, siang itu 25 jeriken kosong diangkut pelaku dari rumah korban. Sore diantar dan dibayar. Nahas, esok harinya ketika mau dipakai menggoreng ternyata dicek air, bukan minyak goreng," ucap David, saat dihubungi melalui ponsel.
David menambahkan, Satreskrim Polres Kudus saat ini masih mendalami kasus penipuan pembelian minyak goreng palsu tersebut.
Sebanyak 25 jeriken yang dipastikan berisi air tersebut sudah dijadikan barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Termasuk berkoordinasi dengan Labfor Polda Jateng untuk memeriksa sampel minyak goreng tersebut.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Ungkap Rencana Pembangunan Kodam Baru di IKN
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com