Kisah Dapur Umum Muktamar NU: Habiskan 2 Kwintal Beras Sehari, Beri Makan 3000 Orang
Muktamar nu | 22 Desember 2021, 14:34 WIBLAMPUNG, KOMPAS.TV - Dapur umum menjadi salah satu tempat favorit di Muktamar NU ke-34 di Pesantren Assa'adah, Lampung Tengah. Pasalnya, semua orang bisa bebas bersantap ria di tempat ini selama agenda Muktamar 22-23 Desember 2021.
Dapur umum muktamar ini berada di belakang Masjid Ponpes Darussa'adah. Tinggal memasang barcode atau menggunakan nametag, maka dipastikan bebas melewati pagar Banser yang menjaga area itu.
Siang usai acara, muktamirin diarahkan untuk makan di area dapur umum. Menunya siang ini ikan bandeng, sayur tempe-kacang panjang, sambel dan tidak lupa kerupuk.
Siti Khadijah, koodinator relawan di Dapur Umum Muktamar bercerita, ia bersama para relawan menghabiskan sekitar dua2 kwintal beras perhari.
Jumlah itu untuk menyediakan makan untuk para peserta diperkirakan mencapai 3000 orang persekali makan.
"Sayur dan ikan yang dimasak berasal dari warga sekitar, sebagian lainnya dibeli. Untuk beras ya sehari habislah dua kwintal," kata Khadijah kepada KOMPAS TV, Rabu (21/12).
Beras dua kwintal ini, katanya, dimasak dan dibagi menjadi beberapa kloter makan.
Jika sekali makan diperkirakan 3000 orang, maka dalam sehari ia bisa memberi rasa kenyang perut yang kelaparan berjumlah lebih dari 9000-an orang.
"Biar tidak kelaparan saat muktamar, ini juga menyiapkannya dengan penuh ikhlas," tambahnya.
Siti Khadijah mengisahkan, dirinya dibantu oleh para relawan, alumni pondok dan keluarga besar NU Lampung yang terdiri dari fatayat, muslimat, IPNU dan lain-lain.
Baca Juga: Kisah Warga NU Menabung 5 Ribu Rupiah Setahun Demi Berangkat Muktamar: Semua karena Cinta
Masak Dapur Umum Muktamar dengan Prokes
KOMPAS TV pun berkesempatan melihat dari dekat aktivitas masak-memasak di muktamar ini.
Terlihat beberapa relawan dan ibu-ibu tampak mengolah sayuran terong dan membolak-balik rendang.
"Ini menu sore hari nanti, istilahnya rendang jawa (untuk menyebut terong yang dimasak rendang-red) ," kata salah seorang relawan.
Muktamar sendiri berlangsung secara resmi 22-24 Desember. Namun sebelum itu dapur umum juga sudah bekerja sejak pramuktamar atau beberapa hari sebelum acara.
Satu hal menarik, para ibu-ibu ini taat protokol kesehatan. Itu terlihat ketika mereka memasak juga memakai masker.
"Ya kan ini untuk para kiai makan, kita juga harus membuatnya selain enak, juga sehat," kata Khadijah.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV