> >

Cerita Blusukan Nadiem Makarim, Angkat Meja Bersama Gibran hingga Menginap di Rumah Guru

Peristiwa | 14 September 2021, 17:08 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim (tengah) saat berkunjung ke sebuah sekolah di Solo bersama Walikota Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: kemdikbud.go.id)

SOLO, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim melakukan blusukan ke Solo, Jawa Tengah dan Sleman, DI Yogyakarta pada Senin (13/9/2021). 

Ada sejumlah cerita menarik dalam kunjungan kerja Nadiem Makarim. Saat berkunjung ke Solo, ia diketahui mengangkat meja bersama Wali Kota Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini direkam oleh sebuah akun TikTok penggemarnya bernama @nadiem.makarim saat Menteri Nadiem berkunjung ke SMAN 4 Solo.

“Untung bukan meja marmer Mas. Saking pengennya ngobrol deketan sama guru,” tulis akun @nadiem.makarim.

Baca Juga: Putri Gus Dur Yenny Wahid Terima Penghargaan dari Pemerintah Jepang

“Pengen ngobrol lebih deket sama guru-guru, mejanya Mas Nadiem majuin sendiri dibantu Mas Gibran,” imbuhnya.

Nadiem Makarim mengangkat meja bersama Gibran Rakabuming Raka saat kunjungan kerja di Solo. (Sumber: Kolase via Tribunnews)

Dalam kunjungan itu, Nadiem juga menyapa para siswa yang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

 “Halo adik-adik semua, maaf ya tidak bisa ketemu langsung. Semoga sebentar lagi adik-adik yang belajar dari rumah bisa bergabung tatap muka terbatas. Mari kita sukseskan PTM terbatas,” kata Nadiem, dikutip dari kemdikbud.go.id.

Ia mengingatkan pada para guru dan tenaga pendidikan bahwa sekolah dari wilayah PPKM level 1-3 wajib melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

 “Apabila sekolah di wilayah PPKM level 1-3 yang pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi secara lengkap, ada kewajiban bagi sekolah memberikan opsi PTM terbatas dan juga pembelajaran jarak jauh (PJJ) tanpa diskriminasi, karena orang tua yang memegang keputusan terakhir. Itu sudah diatur dalam SKB Empat Menteri,” ujar Nadiem,

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Nadiem pun mendukung PTM terbatas ini.

“Saya sangat pro PTM terbatas, karena kita harus mengejar learning loss yang sudah hampir dua tahun anak-anak mengalaminya. Saya tidak mau lama-lama menunda,” ucap Gibran.

Sebab itu, Gibran mendukung sekolah-sekolah di Solo untuk menyelenggarakan PTM Terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta Adkha Dewi Gayatri mengatakan, pihaknya berusaha maksimal melaksanakan PTM terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Aktivis HAM Sayangkan Penangkapan Mahasiswa Pembentang Poster di Solo: Aparat Terlalu Reaktif

“Sekolah kami ditunjuk untuk melaksanakan PTM terbatas, jadi kami dan para guru berupaya mempersiapkan sarana dan prasarana agar sekolah kami aman dalam pelaksanaan PTM terbatas,” ujar guru Gayatri.

PTM Terbatas ini pun disambut gembira oleh para siswa. Salah satunya diungkapkan Annisa, siswi SMAN 4 Surakarta.

“Senang sekali bisa belajar tatap muka, bertemu dengan teman-teman. Sejak kami masuk SMA baru kali ini bisa belajar di kelas, senang sekali. Saya berharap belajar tatap muka ini akan terus berlangsung,” ujar Annisa.

Setelah itu, Nadiem mengunjungi SMPN 1 Surakarta, SMKN 6 dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Lalu, Menteri Nadiem  bertolak ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meninjau implementasi PTM terbatas dan berdialog dengan sejumlah kepala sekolah.

Menteri Nadiem menyempatkan diri mengunjungi seorang guru bernama Khoiry Nuria Widyaningrum pada Senin malam. Guru Nuri adalah guru SDN Jetisharjo, Kabupaten Sleman.

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat menginap di rumah keluarga Khoiry Nuria Widyaningrum, seorang guru di Sleman, Yogyakarta dalam kunjungan kerja. (Sumber: Instagram/nadiemmakarim)

Nadiem pun menginap di rumah keluarga Nuri yang berstatus sebagai calon Guru Penggerak.

“Pengalaman yang luar biasa bisa menginap di rumah keluarga Bu Nuri, salah satu calon Guru Penggerak di Yogyakarta,” tulis Nadiem di akun Instagram resminya.

Sambil menginap, Nadiem berbincang dengan guru Nuri soal pengalaman dan perjuangannya di dunia pendidikan.

Baca Juga: Tinjau Pembelajaran Tatap Muka di Solo, Mendikbudristek Nadiem Apresiasi Gibran

“Saya bisa mendengarkan langsung bagaimana cerita Bu Nuri mendedikasikan hidupnya menjadi guru dan semangatnya untuk membuat perubahan di dunia pendidikan,” kata Nadiem.

Ia berterima kasih pada guru Nuri dan keluarga yang bersedia menjadi tuan rumah bagi dirinya.

“Terima kasih Bu Nuri dan keluarga yang sudah menerima saya menginap di sini. Terima kasih juga untuk gudeg, krecek, dan tahu tempe bacemnya yang enak banget!” ucap Nadiem.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU