Sosok Lamek Taplo, Panglima Komando OPM yang Tembak TNI dan Bakar Puskesmas, Sekolah, hingga Bank
Peristiwa | 14 September 2021, 08:42 WIBPAPUA, KOMPAS.TV - Peristiwa pembakaran sejumlah fasilitas umum dan penembakan anggota TNI oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali terjadi Senin (13/9/2021).
Dalam peristiwa itu, nama Lamek Alipky Taplo atau Lamek Taplo kembali mencuat usai insiden pembakaran dan penembakan tersebut.
Baca Juga: Kronologi Baku Tembak antara TNI dan KKB Pimpinan Lamek Taplo selama 4 Jam, Prada Ansar Terluka
Sebab, aksi teror tersebut diduga dilakukan oleh KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Dilansir dari TribunPapua, Lamek Taplo merupakan Panglima Komando Daerah Pertahanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang disebut TPNPB.
Tembak TNI hingga Helikopter
Memang nama Lamek Taplo tidak lebih tenar dari KKB Egianus Kogoya atau Goliath Tabuni.
Baca Juga: KKB Papua Bakar Sejumlah Fasilitas Umum dan Menembak Satu Prajurit TNI
Namun dia memiliki sejumlah catatan hitam seperti bertanggung jawab terhadap penembakan helikopter M17 milik TNI hingga jatuh di daerah Pegunungan Papua pada Febuari 2020 lalu.
Di tahun yang sama, Lamek Taplo kembali berulah dengan menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Selasa (20/10/2020).
Terakhir, kelompok pimpinannya melakukan baku tembak dengan TNI hingga satu orang aparat tertembak pada Senin (13/9) kemarin.
Selain itu, kelompoknya juga membakar sejumlah fasilitas umum, seperti Puskesmas, pasar, bank, hingga sekolah di Distrik Kiwirok.
Baca Juga: Respons Serangan KKB, TNI Siaga Penuh di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Sebelum melakukan aksinya, keberadaan KKB pimpinan Lamek Taplo sudah terdeteksi oleh personel Pos Tinjau Pamtas Yonif 403/WP sejak pukul 08.44 WIT.
Saat itu, terdapat 9 anggota KKB Ngalum Kupel berada di sekitar 300 meter dari pos TNI. Para anggota KKB itu terlihat membawa 3 pucuk senjata SS1 dan memantau pos TNI.
Danpos Kiwirok Letda Inf Adi Susanto yang menerima laporan itu kemudian memerintahkan 1 regu atau 10 orang untuk melaksanakan patroli penyergapan terhadap KKB Ngalum Kupel.
Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Christian Irreuw, mengatakan setelah aparat TNI melaksanakan patroli, kedua belah pihak terlibat kontak senjata selama empat jam.
Baca Juga: TNI Tangkap 2 KKB Beserta 5 Senjata Api yang Dilengkapi Pelontar Granat, Berawal dari Perahu Rusak
"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo," kata Christian Senin (13/9).
"Mereka juga beraksi melakukan pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga."
Akibat insiden baku tembak itu, seorang personel Pos Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Yogyakarta, Prada Ansar mengalami luka tembak pada lengan kanan.
Baca Juga: Isak Tangis Pemakaman Prajurit TNI Asal Bima NTB yang Gugur Akibat Serangan KKB Papua
Dari hasil pemeriksaan, sebanyak dua butir amunisi menembus tulang Prada Ansar.
Usai kontak senjata aparat memantau melalui teropong SPR Satgas Pamtas Yonif 403/WP. Terlihat KKB melakukan konsolidasi di Bandara Kiwirok.
Adapun sejumlah fasilitas umum yang dibakar KKB adalah Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok.
Baca Juga: Diduga Suplai Dana dan Senjata ke KKB Papua, 2 Orang Ditangkap Satgas Nemangkawi
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Tribun Papua