> >

Cerita Bocah 10 Tahun Sendirian Isolasi Mandiri di Rumah Usai Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19

Peristiwa | 22 Juli 2021, 19:24 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri yang dilakukan seorang bocah di Kutai Barat sendirian di rumahnya setelah ayah dan ibu meninggal karena Covid-19. (Sumber: FREEPIK via Kompas.com)

Namun oleh petugas medis, Kino diminta untuk isolasi mandiri di rumah.

"Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah," ucap Margono.

Setelah tahu suaminya positif, Lina yang hamil 5 bulan terpaksa menjalani tes swab PCR di Puskesmas.

Namun, Lina tidak disuruh pulang. Ia diminta menjalani isolasi di RS Harapan Insan Sendawar untuk menjaga kesehatan bayinya karena berisiko.

Kondisi Lina saat menjalani isolasi terus memburuk karena memiliki riwayat asma.

Kino yang awalnya dirawat di rumah kondisinya juga turun akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Meninggal Akibat Covid-19, Anak Anwar Fuady Dimakamkan Berdampingan dengan Sang Ibunda

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana," ucap Margono.

Sementara itu, Vino juga menjalani pemeriksaan swab. Hasilnya, dia dinyatakan positif.

Tapi, diminta isolasi mandiri di rumah karena tak bergejala sakit.

"Di saat itulah mereka terpisah. Vino di rumah, ayah dan ibunya di rumah sakit hingga meninggal. Ibunya meninggal 19 Juli. Ayahnya 20 Juli," kata Margono.

Selama karantina mandiri di rumah, Vino ditemani tetangga dan kerabatnya.

Rekan ayahnya tidur di depan pintu beratapkan tenda.

Sementara Vino tidur beralasan bentangan ambal dan kasur di ruang tengah depan televisi.

Baca Juga: Susul Ibunda, Anak Sulung Anwar Fuady Meninggal karena Covid-19

Margono mengatakan, saat kematian ayah dan ibunya, Vino tidak ikut menyaksikan penguburan Covid-19, karena sedang menjalani isolasi.

"Kami sampaikan ke dia ayah dan ibunya sudah meninggal. Respon dia menangis. Kata dia, kok bisa meninggal, ayah dan ibu kan masih muda," tutur Margono.

"Tapi setelah itu terhibur lagi, banyak keluarga, saudara beri dia makanan, di rumah ramai banyak yang menemani."

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU