> >

Nasabah Tewas dengan Banyak Luka di Tubuhnya Ternyata Bunuh Diri, Polisi: Depresi karena Pinjol

Peristiwa | 25 Juni 2021, 09:05 WIB
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)

TULUNGAGUNG, KOMPAS.TV - Polres Tulungagung mengungkap penyebab kematian warga Perumahan Patimura, Tulungagung, Jawa Timur, bernama Osar Syarifudin (36).

Berdasarkan hasil kesimpulan polisi, menyatakan bahwa korban tewas murni karena bunuh diri.

Baca Juga: Satu dari 100 Kematian Adalah Tindakan Bunuh Diri, WHO Terbitkan Panduan Pencegahan Bunuh Diri

Polisi menyebut Oscar depresi karena tagihan pinjaman online atau pinjol yang nilainya diduga mencapai belasan juta rupiah.

Kasubbag Humas Polres Tulungagung, Iptu Trisakti Saiful Hidayat, mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan dan penelitian terhadap ponsel korban, tidak ditemukan adanya kejanggalan.

"Hasil penyelidikan dan penelitian terhadap ponsel korban tidak ditemukan percakapan yang janggal," kata Saiful di Tulungagung pada Kamis (24/6/2021).

"Hanya ditemukan tagihan utang kepada korban dari sejumlah penagih utang dari 'pinjol'."

Baca Juga: Sebanyak 3.193 Pinjaman Online Ilegal Telah Diblokir, Masyarakat Tetap Harus Diedukasi

Selain berdasarkan hasil pemeriksaan isi percakapan di ponsel korban, kesimpulan polisi menyebut Oscar bunuh diri setelah tim penyidik dengan RSUD dr. Iskak melakukan visum dan autopsi.

Hasilnya, jejak luka sayatan di tangan, leher, dan tusukan pada bagian perut juga dada diyakini dilakukan oleh Oscar sendiri.

Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan autopsi, luka pada tubuh korban paling banyak ada di dada bagian kanan dan kiri, dengan lebar rata-rata 1,5-2 cm.

Lalu luka iris di pergelangan tangan kanan dan kiri, serta leher yang dikelilingi luka percobaan.

Baca Juga: Kabareskrim Polri Terbitkan Telegram Berantas Pinjol Ilegal

Deskripsi dan model luka menunjukkan bahwa luka tersebut dilakukan oleh tangan kanan korban sendiri.

Polisi mendapati arah luka sama sisi tajam di sisi kiri atas (memegang pisau sisi tajam menghadap ke atas), luka iris di pergelangan tangan melintang arah dari sisi luar ke sisi dalam.

"Cara kematian tidak wajar ini sangat mungkin karena bunuh diri," ucap Trisakti.

Selain jejak luka, tim autopsi juga menemukan fakta bahwa lambung korban mengalami kerusakan akibat kemasukan cairan pembersih lantai.

Baca Juga: Cerita Ketua MPR Bambang Soesatyo Ikut Geram Cara Pinjol Teror Nasabah

Diduga, Oscar meminum cairan tersebut sebelum menusuk dan menyayat tubuhnya sendiri.

"Penyebab kematian korban disebabkan pendarahan dan tusukan yang menyebabkan organ paru-parunya mengempis," ujar Trisakti.

Polisi juga memeriksa rekaman CCTV di sekitar rumah korban. Hasilnya, tidak ditemukan adanya orang dan aktifitas mencurigakan.

Sementara dari keterangan beberapa saksi, kata Trisakti, korban memang mempunyai masalah terkait pinjaman daring.

"Korban ini diduga depresi karena terlilit banyak utang dan banyak yang menagih sehingga pada akhirnya korban melakukan bunuh diri," tuturnya.

Baca Juga: Baznas Serahkan Uang Bantuan Untuk Pelunasan Hutang Guru TK Korban Pinjaman Online

Sebelumnya, Oscar Syarifudin ditemukan kakak perempuannya dalam kondisi sekarat dan bersimbah darah di dalam rumahnya yang berlokasi di Perumahan Patimura No. 4A, Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, pada Rabu (23/6) sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat pertama kali ditemukan, terdapat sejumlah luka di tubuhnya berupa tusukan dan sayatan di tangan, leher, perut dan bagian dada.

Di samping korban, didapati pisau dapur sepanjang 15 cm, lebar 1,5 cm bergagang hitam dan ponsel milik korban.

Oscar kemudian segera dilarikan ke RSUD dr. Iskak menggunakan ambulans untuk mendapat pertolongan.

Namun, karena banyak kehilangan darah, nyawa Oscar tidak tertolong. Oscar menghembuskan nafas saat masih dilakukan upaya pertolongan kedaruratan medis di IGD RSUD dr. Iskak pada pukul 16.37 WIB.

Baca Juga: Fakta Guru Honorer Utang Pinjol Rp3,7 Juta Bengkak Jadi Rp206 Juta, Gadai Sertifikat Rumah

Kematian Oscar yang tragis sempat memunculkan dugaan bahwa ia menjadi korban pembunuhan.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU