Nasabah Tewas dengan Banyak Luka di Tubuhnya Ternyata Bunuh Diri, Polisi: Depresi karena Pinjol
Peristiwa | 25 Juni 2021, 09:05 WIB"Cara kematian tidak wajar ini sangat mungkin karena bunuh diri," ucap Trisakti.
Selain jejak luka, tim autopsi juga menemukan fakta bahwa lambung korban mengalami kerusakan akibat kemasukan cairan pembersih lantai.
Baca Juga: Cerita Ketua MPR Bambang Soesatyo Ikut Geram Cara Pinjol Teror Nasabah
Diduga, Oscar meminum cairan tersebut sebelum menusuk dan menyayat tubuhnya sendiri.
"Penyebab kematian korban disebabkan pendarahan dan tusukan yang menyebabkan organ paru-parunya mengempis," ujar Trisakti.
Polisi juga memeriksa rekaman CCTV di sekitar rumah korban. Hasilnya, tidak ditemukan adanya orang dan aktifitas mencurigakan.
Sementara dari keterangan beberapa saksi, kata Trisakti, korban memang mempunyai masalah terkait pinjaman daring.
"Korban ini diduga depresi karena terlilit banyak utang dan banyak yang menagih sehingga pada akhirnya korban melakukan bunuh diri," tuturnya.
Baca Juga: Baznas Serahkan Uang Bantuan Untuk Pelunasan Hutang Guru TK Korban Pinjaman Online
Sebelumnya, Oscar Syarifudin ditemukan kakak perempuannya dalam kondisi sekarat dan bersimbah darah di dalam rumahnya yang berlokasi di Perumahan Patimura No. 4A, Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, pada Rabu (23/6) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat pertama kali ditemukan, terdapat sejumlah luka di tubuhnya berupa tusukan dan sayatan di tangan, leher, perut dan bagian dada.
Di samping korban, didapati pisau dapur sepanjang 15 cm, lebar 1,5 cm bergagang hitam dan ponsel milik korban.
Oscar kemudian segera dilarikan ke RSUD dr. Iskak menggunakan ambulans untuk mendapat pertolongan.
Namun, karena banyak kehilangan darah, nyawa Oscar tidak tertolong. Oscar menghembuskan nafas saat masih dilakukan upaya pertolongan kedaruratan medis di IGD RSUD dr. Iskak pada pukul 16.37 WIB.
Baca Juga: Fakta Guru Honorer Utang Pinjol Rp3,7 Juta Bengkak Jadi Rp206 Juta, Gadai Sertifikat Rumah
Kematian Oscar yang tragis sempat memunculkan dugaan bahwa ia menjadi korban pembunuhan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV