Muncul Kluster Covid-19 di Supermarket Terbesar di Kepulauan Sangihe, 40 Karyawan Positif Covid
Update corona | 22 Juni 2021, 17:00 WIBMANADO, KOMPAS.TV – Sebanyak 40 pegawai toko swalayan Megaria Supermarket di Desa Sawang Bendar, Tahuna terpapar Covid- 19.
Oleh sebab itu, toko swalayan terbesar di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara tersebut ditutup sementara.
General Manager Megaria Supermarket Tahuna, Ambo Upe Rifin, mengatakan total ada 40 karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil uji reaksi rantai polimerase (PCR) di laboratorium di Manado.
”Tadinya terindikasi dari satu karyawan. Hari Sabtu (12/6/2021), dia sakit dan besoknya demam. Dia periksa ke rumah sakit hari Senin, ternyata tes antigennya positif, dan memang positif setelah tes PCR,” kata Ambo, Selasa (22/6/2021), dikutip dari laman Kompas.id.
Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena pemeriksaan masih berlangsung. Manajemen Megaria pun menindaklanjutinya dengan tes PCR bagi 163 karyawan lainnya pada Sabtu (19/6/2021).
Hingga kini, 39 sampel positif belum final karena pemeriksaan belum selesai. Angka infeksi pun masih dapat bertambah.
Saat ini, Toko Swalayan Megaria ditutup hingga ke-163 sampel lendir seluruh karyawannya tuntas diperiksa.
Ambo mengatakan, seluruh karyawannya sedang isolasi mandiri di tempat tinggal masing-masing, termasuk yang belum diketahui terjangkit Covid-19 atau tidak.
”Nantinya kami akan membimbing karyawan soal protokol kesehatan,” terangnya.
Baca Juga: Hasil Sementara, Polda Sulawesi Utara Tak Temukan Racun di Tubuh Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sangihe Jopy Thungari mengatakan, sampel lendir karyawan Megaria dikirim ke Manado pada Minggu (20/6/2021) malam. Setelah tiba keesokan paginya, sampel itu langsung dibawa ke laboratorium.
”Kami berikan kepada Dinas Kesehatan Sulut, dan mereka yang memilihkan laboratoriumnya,” sambung Jopy.
Selain itu, ia menjelaskan, karyawan pertama yang terinfeksi di swalayan itu tidak punya riwayat perjalanan ke luar daerah.
Ia menduga, infeksi terjadi secara lokal sebelum menyebar ke rekan kerjanya. Pola ini diakui cukup lazim di Kepulauan Sangihe.
Sebelum ini, kluster penularan Covid-19 di toko swalayan juga pernah terjadi di Kepulauan Sangihe. Pada 2020, Supermarket Paragon, yang terletak di Sawang Bendar, sempat mengalami hal serupa.
Begitu pula beberapa supermarket lain. Namun, Megaria ia sebut sebagai kluster terbesar karena statusnya sebagai swalayan terbesar di Tahuna, bahkan Kepulauan Sangihe.
Hingga Senin sore, data Satuan Tugas Covid-19 Sulut menunjukkan, Kepulauan Sangihe telah mengakumulasi 316 kasus terkonfirmasi. Hanya dua yang tercatat sedang dirawat. Angka ini belum mencakup kluster Megaria.
Menurut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sulut Mery Pasorong, hal itu disebabkan 39 kasus baru di Megaria baru diumumkan laboratorium pada malam hari, sedangkan data nasional diperbarui setiap 14.00 WIB setiap hari.
”Satgas provinsi baru bisa mengumumkan setelah mendapat nomor Inacovid Nasional,” katanya.
Baca Juga: Muncul Kluster Ziarah Makam Wali Limo: 21 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19 dan 2 Meninggal
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV