Dinas Pendidikan Kota Depok Larang Siswa Rayakan Hari Valentine, Ini 5 Poin Utamanya
Sosial | 14 Februari 2021, 12:44 WIBDEPOK, KOMPAS.TV – Perayaan Hari Valentine 2021 diwarnai dengan pelarangan dari Dinas Pendidikan Kota Depok melalui Surat Edaran (SE) yang diterbitkan 11 Februari kemarin.
SE dengan nomor 005/1686/II/Disdik/2021 ini ditujukan kepada sejumlah perangkat pendidikan, seperti Pengawas SD dan SMP, Kepala SD Negeri/Swasta, Kepala SMP Negeri/Swasta dan Pimpinan Lembaga Pendidikan Non Formal di Dpeok.
Pelarangan merayakan Hari Valentine dalam surat yang ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin ini dilakukan dalam upaya membangun karakter peserta didik.
Pihak Dinas Pendidikan Kota Depok, dalah surat tersebut, menilai bahwa kegiatan merayakan Hari Valentine ini bertentangan dengan norma agama, sosial dan budaya Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, SE pelarangan merayakan Hari Valentine ini meminta seluruh perangkat sekolah untuk menanamkan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai budaya Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Hari Valentine, Hari Kasih Sayang yang Diperingati Tiap 14 Februari
Berikut lima poin utama isi surat Dinas Pendidikan Kota Depok yang melarang adanya perayaaan Hari Valentine.
1. Menghimbau peserta didik untuk tidak merayakan Hari Kasih Sayang (Valentine Day).
2. Pengawas, kepala sekolah, dan guru melakukan pengawasan dan pemantauan kegiatan peserta didik di masing-masing satuan pendidikan.
3. Menanamkan sikap dan perilaku melestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di lingkungan sekolah.
4. Mengambil langlah-langkah pencegahan kegiatan dimaksud.
5. Turut mendukung pelaksanaan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: Hari Valentine Identik dengan Cokelat, Mengapa?
Seperti diketahui, Hari Valentine rutin diperingati tiap tahunnya tanggal 14 Februari. Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang ini biasanya dirayakan dengan memberikan hadiah atau kado kepada orang-orang tersayang. Kado valentine ini biasanya berupa cokelat dan bunga.
Terdapat sejumlah versi terkait awal mula adanya Hari Valetine, dimana versi yang populer menceritakan tentang seorang uskup bernama Valentine yang mengabdi di zaman Romawi.
Pada masa itu Kaisar Claudius II melarang adanya pernikahan bagi pemuda lantaran ia menilai bahwa pria lajang yang menjadi tentara lebih baik ketimbang pria yang berkeluarga.
Valentine yang tak sepakat pun diam-diam melakukan pernikahan bagi para pemuda. Saat tindakannya diketahui oleh kaisar, ia pun dihukum mati.
Versi lain mengatakan bahwa Hari Valentine dirayakan untuk memeringati hari kematian Santo Valentine.
Penulis : Fiqih-Rahmawati
Sumber : Kompas TV