Lapan Pastikan Dentuman Misterius di Malang Bukan kerena Meteor Jatuh
Peristiwa | 3 Februari 2021, 21:11 WIBMALANG, KOMPAS.TV – Warga kota Malang dan sekitarny dihebohkan dengan suara dentuman misterius yang terdengar berkali-kali.
Lembaga penerbangan dan antariksa nasional (Lapan) menilai dentuman misterius yang terjadi di Kota Malang dalam waktu berkala dan lama bukan berasal dari benda jatuh antariksa.
Astronom Lapan Rhorom Priyatikanto menjelaskan jika suara dentuman berasal dari jatuhnya benda antariksa maka suara akan terdengar keras seperti suara ledakan.
Baca Juga: Misterius, Begini Suara Dentuman di Malang
Dentuman juga berlangsung secara singkat dan saat benda antariksa jatuh ke bumi akan menimbulkan gelombang kejut suara yang menghasilkan suara yang cukup Keras.
"Jika suara genuruh itu terdengar dalam waktu yang cukup lama maka kemungkinan besar itu tidak ada kaitannya dengan peristiwa benda jatuh antariksa seperti meteor, fireball, atau bolaid," ujar Rhorom saat ditemui, Rabu (3/2/2021).
Hal senada juga diutarakan Peneliti di Pussainsa Lapan Andi Pangerang. Ia menilai sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.
Hal itu diketahui, setelah melakukan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches selama 2-3 hari terakhir.
Baca Juga: Kesaksian Warga Saat Mendengar Suara Dentuman di Wilayah Malang Raya
Andi menilai ada hal yang lebih dekat penyebab munculnya suara dentuman tersebut yakni adanya aktivitas angkatan udara yang sedang berlatih.
"Jadi belum bisa dipastikan, tapi ya dugaan ke arah sana (asteroid yang jatuh ke Bumi), selain kemungkinan yang lain seperti seperti sonic boom (dentuman sonic) dari armada angkatan udara yang sedang latihan, dan lain sebagainya," ujarnya.
Dalam akun Twitter BPBD Kota Malang, disebutkan dentuman itu terjadi sekitar pukul 23.32 WIB.
Baca Juga: Gemuruh Dan Dentuman Terdengar Di Lokasi Pergerakan Tanah
Suara itu terdengar seperti letusan meriam dan terus terdengar pada dini hari, mulai pukul 00.000 hingga 01.30 WIB.
Suara itu terdengar dengan tempo yang lambat, sekali berbunyi, berhenti, lalu berbunyi lagi dengan tempo yang hampir sama. Terkadang terdengar dua kali suara dentuman yang hampir bersamaan.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV