> >

Viral Video Buaya Dibantai Ramai-Ramai, BKSDA Sayangkan Menangkapnya Sadis sampai Mati

Peristiwa | 30 Januari 2021, 16:07 WIB
Buaya yang dibantai pawang dengan disaksikan ratusan warga di Sungai Batang Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (29/1/2021) malam. (Sumber: Youtube)

PADANG, KOMPAS.TV - Jagat dunia maya tengah diramaikan dengan viralnya sebuah video pembantaian buaya.

Pada video tersebut terlihat orang yang diduga sebagai pawang sedang berupaya menangkap buaya. Penangkapan tersebut juga dibantu warga ramai-ramai.

Sementara ada pula ratusan warga yang menyaksikan pembantaian buaya itu tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Terlihat warga tidak jaga jarak, malahan berdesakkan tanpa memakai masker.

Baca Juga: Tubuh Wanita Ditemukan Didalam Rahang Buaya Raksasa, BKSDA Jambi: Kami Lakukan Penangkapan

Video berdurasi 16 menit 28 detik yang diunggah akun YouTube Indra N Fish itu bahkan sudah ditonton 20.000 lebih warganet dan diunggah pada Jumat (28/1/2021).

 

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Ade Putra membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Ade, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (29/1/2021) malam di Sungai Batang Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat.

"Betul. Ini sangat disayangkan karena buaya adalah satwa yang dilindungi negara," kata Ade dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).

Ade mengatakan, warga diduga melanggar pasal 21 ayat 2 huruf a Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Mereka yang membunuh satwa dilindungi negara dapat dipidana penjara maksimal 5 tahun sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1990.

Baca Juga: Ngeri, Seorang Ibu di Bangka Dimangsa Buaya di Hadapan Anaknya

Kronologi Penangkapan Buaya

Ade mengatakan, peristiwa itu berawal dari adanya warga yang digigit buaya saat mencari lokan di sungai tersebut.

Padahal, sungai itu merupakan habitat buaya dan diperkirakan ada lebih dari satu buaya di lokasi itu.

"Yang ditangkap dan akhirnya mati itu baru satu. Masih ada buaya lain yang masuk ke sungai karena habitatnya terganggu oleh perkebunan sawit warga," jelas Ade.

Ade mengatakan, karena ada buaya, kemudian warga berusaha menangkapnya dengan meminta bantuan pawang.

"Dua hari sebelum kejadian, kita sudah ingatkan bahwa boleh menangkapnya tapi tidak boleh membunuhnya karena dilindungi," kata Ade.

Namun ternyata saat penangkapan, buaya tersebut dilukai dengan tombak dan akhirnya mati.

"Ini yang kita sayangkan. Menangkapnya dengan cara sadis yang berujung dengan matinya satwa dilindungi itu," kata Ade.

Baca Juga: Penyebab Buaya Menyerang Manusia Menurut BKSDA sulteng

 

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU