Kronologi Majelis Rakyat Papua Ditolak Massa, Tertahan 6 Jam di Bandara hingga Batal RDP Otsus
Peristiwa | 15 November 2020, 21:10 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV - Sekelompok orang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menolak kedatangan rombongan Majelis Rakyat Papua (MRP).
Akibatnya, rombongan MRP yang berjumlah 70 orang itu tertahan selama enam jam di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Karena mendapat penolakan massa, rombongan MRP akhirnya kembali ke Jayapura.
Baca Juga: Massa Kepung Bandara Wamena Tolak Kedatangan Majelis Rakyat Papua, RDP Otsus Batal
Kronologi
Sebelumnya, rombongan MRP direncanakan akan meggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) evaluasi Otonomi Khusus (Otsus) untuk wilayah adat Lapago di Wamena.
Rencana MRP melakukan RDP merupakan langkah untuk mengevaluasi pelaksanaan Undang-Undang nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.
Namun kedatangan mereka ditolak sejumlah orang yang menutup akses keluar Bandara Wamena pada Minggu (15/11/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIT.
Massa juga menggelar orasi di depan bandara. Akibatnya, rombongan MRP yang berjumlah 70 orang tidak bisa keluar kawasan bandara.
"Ada beberapa massa yang menolak untuk melakukan RDP mewakili Lapago di Wamena, kemarin ada demo juga dan tadi pas rombongan MRP datang mereka memonitor," ujar Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu sore, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Candra, kedatangan rombongan MRP diketahui massa karena sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, lalu lintas penerbangan setiap Minggu ditiadakan.
"Harusnya hari minggu tidak ada penerbangan, sepertinya MRP carter, makanya massa langsung hadang di bandara, mereka orasi menolak untuk dilakukan RDP," kata dia.
Sementara dari orasi yang disampaikan massa di depan bandara, Chandra meyebut bahwa mereka menginginkan MRP tidak usah melakukan RDP di Wamena dan menyerahkan segala bentuk evaluasi Otsus kepada pemerintah.
"Mereka (massa) menginginkan untuk Lapago mengikuti keputusan pemerintah, mereka minta MRP kembali saja," kata dia.
Baca Juga: Otonomi Khusus Masih Dibutuhkan untuk Kesejahteraan Rakyat Papua
Kembali ke Jayapura
Rombongan MRP akhirnya kembali ke Jayapura setelah mendapat penolakan massa.
"Rombongan MRP tadi sore sudah terbang kembali sekitar jam 16.30 dan tiba di Bandara Sentani jam 17.15 WIT, mereka tertahan di bandara selama 6 jam," jelas Candra.
Menurut Candra, massa yang sebelumnya menutup akses keluar Bandara Wamena, tidak juga bubar ketika pesawat yang disewa MRP lepas landas.
"Mereka tidak langsung bubar, baru ketika informasi masuk kalau rombongan MRP sudah mendarat di Sentani mereka baru membubarkan diri," kata dia.
Baca Juga: Otsus Papua Tuai Polemik, Pemda Didesak Evaluasi Menyeluruh Sejak Awal Implementasi
Polemik Otsus
Candra menambahkan, polemik evaluasi UU tersebut sudah cukup panas sehingga ia berharap MRP sebagai lembaga perwakilan adat, agama dan perempuan di Papua, bisa lebih bijak dalam membuat kebijakan.
Bila MRP tetap bersikeras akan menggelar RDP, lanjut Candra, ada potensi bentrokan antarmassa dalam jumlah yang besar.
"Yang kita khawatirkan ke depan nanti ada bentrokan apa bila mereka (MRP) memaksakan akan ada bentrokan besar antar massa. Ada kelompok yang tolak Otsus dan ada kelompok mendukung Otsus dilanjutkan. Dua Kelompok besar ini apa bila ada RDP maka mereka akan berkumpul di situ, pasti mereka akan hadir di situ dan akan terjadi bentrok besar," tuturnya.
Sementara saat ini, Candra memastikan bahwa situasi keamanan di Wamena kondusif. Aparat TNI-Polri yang sebelumnya mengamankan area bandara juga telah dibubarkan.
Baca Juga: Mahfud MD: Otsus Papua Tetap Berlaku, yang Diperpanjang Dananya
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV