> >

Satu Keluarga Diduga Rusak SD di Pekanbaru, Guru Lapor Kapolri dan Jokowi

Peristiwa | 8 November 2020, 12:11 WIB
Tangkapan layar video para guru SD Taruna Islam di Pekanbaru, Riau minta bantuan Presiden Jokowi dan Kapolri karena sekolah mereka dirusak oknum tak bertanggung jawab. (Sumber: Istimewa)

PEKANBARU, KOMPAS.TV – Beberapa orang yang diduga masih satu keluarga merusak hingga merobohkan Sekolah Dasar (SD) Taruna Islam di Jalan Melur Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Guru-guru yang ada di lokasi saat kejadian perusakan sempat merekamnya dalam video.

Lewat video tersebut, para guru melapor dan meminta bantuan Presiden Joko Widodo serta Kapolri Idham Azis.

"Kepada Bapak Kapolri, Bapak Presiden, kami mohon dengan sangat untuk membantu menyelesaikan masalah di sekolah kami. Sekolah kami telah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan diduga A dan N," ucap salah seorang guru perempuan dalam video itu, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: SMK Negeri 1 Kudus Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Guru itu bahkan mengaku ketakutan karena kondisi tersebut.

"Tolonglah kami, Pak, bantulah kami menyelesaikan masalah ini. Karena, kami semua sudah sangat ketakutan dengan kondisi ini. Kami memohon sangat kepada bapak untuk membantu kami," lanjutnya.

Empat orang yang melakukan perusakan tersebut berinisial AL, EK, RY dan AM diduga masih satu keluarga.

Dalam video yang direkam guru itu, tampak seorang pria tengah merobohkan tembok sekolah dengan martil.

Selain itu, pelaku juga mencoreti sebagian dinding sekolah dengan tulisan “ilegal” dan “tanah kami”.

Video tersebut juga dibenarkan Pendiri Yayasan Taruna Islam Supriyadi. 

"Iya, guru sengaja memvideokan saat tembok sekolah kami dirobohkan. Biar orang tahu kalau sekolah kami dirusak orang yang tidak bertanggung jawab," kata Supriyadi saat diwawancarai wartawan, Sabtu (7/11/2020).

Baca Juga: 4 Terduga Pelaku Perusakan Sekolah Berhasil Ditangkap, Polisi Dalami Motifnya

Menurut Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (30/10/2020).

Pelaku tak terima lantaran merasa bangunan SD tersebut berdiri di atas tanah milik keluarga mereka. 

"Keempat tersangka ini masih satu keluarga. Mereka secara bersama-sama merobohkan bangunan tembok SD Taruna Islam di Jalan Cemara Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Nandang kepada wartawan saat konferensi pers di Polresta Pekanbaru, Jumat (6/11/2020) sore.

Penjaga SD Taruna Islam yang hendak mencegah aksi perusakan tersebut malah jadi korban penganiayaan lantaran tak terima ditegur.

Baca Juga: Terbukti Lakukan Upaya Perusakan, 4 Mahasiswa Ditetapkan Sebagai Tersangka

Saat polisi mendatangi lokasi pada Rabu (4/11/2020) pagi, para pelaku masih terus merusak bangunan. 

"Dan ternyata, sebelum anggota datang ke lokasi kejadian, para tersangka masih melakukan perusakan," ungkap Nandang. 

Polisi pun menangkap dan membawa mereka ke Polresta Pekanbaru. 

AL, EK, RY dan AM telah ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti palu dan beberapa material tembok sekolah yang dirobohkan.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU