Dilema Pelestarian Bahasa Malind, Bak Bertepuk Sebelah Tangan
Edukasi | 3 Mei 2024, 21:45 WIBSelain ke 4 anak yang dimaksud, juga ada 3 orang pendamping yang ikut berangkat ke Jakarta memenuhi undangan Kemendikbud melalui Balai Bahasa Papua, mulai tanggal 1-5 Mei 2024.
Namun, Yune menyayangkan meski membawa nama daerah dengan bahasa asli Merauke, rupanya ke 7 perwakilan Merauke ini tak mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke hingga hari keberangkatan menuju Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Nasional, di Jakarta.
Ibarat “Bak Bertepuk Sebelah Tangan” Sejumlah upaya dan pendekatan untuk mendukung upaya pelestarian budaya dan muatan lokal daerah dilakukan. Sayangnya tak mendapat dukungan dari dinas terkait.
Bersyukur dengan segala upaya yang dimiliki, Yune masih bisa mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Selatan .
Tentu hal ini sangat disayangkan Yune dan para penggiat pelestarian bahasa Malind, mereka berkecil hati atas upaya-upaya yang dilakukan tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah, khususnya dinas terkait.
Padahal, Yune menyebut beberapa daerah lainya di Papua mampu menyisihkan sedikit anggaran untuk mendukung pelestarian bahasa dan budaya lokal.
Namun ini bukanlah akhir, bukanlah sebuah sebuah perjuangan jika tak menempuh serangkaian tantangan.
Yune dan para penggerak bahasa Malind berharap ke depan pemerintah kabupaten memperhatikan hal ini, karena hal paling dasar dan penting, sebagai bentuk penghargaan dan pelindungan bahasa ibu, bahasa pemilik negeri ini.
Penulis : KompasTV-Merauke
Sumber : Kompas TV