> >

Ricuh Kanjuruhan Malang jadi Tragedi Sepak bola dengan Jumlah Korban Terbanyak Setelah Peru 1964

Kompas sport | 2 Oktober 2022, 09:29 WIB
Polisi menahan suporter yang masuk lapangan, saat terjadi kerusuhan pada laga kualifikasi Olimpiade antara Peru dan Argentina, 26 Mei 1964 atau 58 tahun lalu. Kerusuhan itu menyababkan lebih dari 300 orang tewas. (Sumber: Bettmann/CORBIS Via The Guardian)

Dikutip dari The Guardian, ratusan penonton remuk terinjak-injak saat kerumunan yang panik menyerbu ke arah pintu keluar untuk menghindari polisi, gas air mata dan anjing.

Dalam kerusuhan itu, anak-anak dan perempuan terlempar ke tanah, tetapi massa yang tak terkendali terus berdatangan.

Beberapa orang mendobrak bagian pagar kawat yang mengelilingi lapangan dan membakar bangku-bangku serta teras.

Sebagian massa membakar bus dan mobil, tetapi berhamburan ketika polisi menunggang kuda, yang menjadi bala bantuan untuk polisi stadion yang kalah jumlah muncul.

Baca Juga: Pengamat Khawatir Tragedi di Kanjuruhan Pengaruhi Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20

Penangkapan dalam jumlah banyak pun dilakukan.

Jumlah korban tewas pun diperkirakan mencapai 320 orang,

Pemerintah Peru pun kemudian mengeluarkan dekrit hari berkabung nasional.

Mereka pun mengumumkan bakal membayar semua kebutuhan untuk pemakaman.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Guardian


TERBARU