> >

Achmad Nawir, Seorang Dokter dan Kapten Hindia Belanda di Piala Dunia 1938

Sepak bola | 9 September 2022, 06:30 WIB
Achmad Nawir (kiri) saat tampil di Piala Dunia 1938. (Sumber: Twitter @afcdotcom)

Laga tersebut menjadi sorotan puluhan ribu warga setempat yang ingin menjadi saksi negara Asia yang tampil Piala Dunia.

Pertandingan tersebut juga terkenal karena kedua kapten tim, yakni Achmad Nawir (Hindia Belanda) dan Gyorgi Sarosi (Hongaria) adalah seorang dokter.

Khusus Achmad Nawir, penampilannya berbeda dengan para pemain lain karena kacamata yang menghiasi wajahnya.

Achmad Nawir pun tercatat sebagai pemain berkacamata pertama yang tampil di putaran final Piala Dunia sebelum Edgar Davids (1998).

Baca Juga: Kisah Tragis Moacir Barbosa, Kalah di Piala Dunia 1950, Dicap Kambing Hitam Brasil Seumur Hidup

Sayangnya, perjalanan Achmad Nawir dkk di Piala Dunia 1938 tidak panjang. Mereka langsung gugur karena kalah 0-6 dari Hongaria, yang akhirnya menjadi runner-up di akhir kompetisi.

Saat itu, Piala Dunia memang menggunakan sistem knock out. Tim yang kalah otomatis terlempar dari persaingan.

Profil Achmad Nawir

Menurut akun Twitter PSSI, sebelum berkarier sebagai pesepak bola, Achmad Nawir merupakan mahasiswa kedokteran di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Surabaya sejak 1929.

Setelah menjadi pesepak bola, pria kelahiran tahun 1911 ini lalu menjadi salah satu gelandang andalan di klub Houd Braef Stand (HBS) Surabaya.

Berkat penampilan apiknya di HBS Surabaya, Achmad Nawir lolos seleksi untuk bermain bersama Hindia Belanda di Piala Dunia 1938.

Setelah bermain di Piala Dunia 1938, Achmad Nawir kembali ke Surabaya untuk melanjutkan studinya.

Setahun berselang tepatnya pada 1929, Achmad Nawir resmi menjadi dokter.

Hingga pendudukan Jepang pada 1942, Achmad Nawir mampu menjalani profesi dokter sekaligus pesepak bola secara bersamaan.

Namun saat Jepang berkuasa di Indonesia, kompetisi sepak bola di tanah air harus terhenti.

Achmad Nawir lantas turut ikut berjuang di medan perang sebagai tim medis dan membantu untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Achmad Nawir mendirikan klinik rawat inap di Surabaya. Pahlawan sepak bola Indonesia itu diketahui tutup usia pada tahun 1995.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU