> >

Kisah Tragis Mantan Bintang PSG Jean Pierre Adams yang Meninggal Dunia Usai Koma 39 Tahun

Kompas sport | 7 September 2021, 17:49 WIB
Jean Pierre Adams mengalami koma selama 39 tahun akibat salah dosis anestesi saat akan menjalani operasi lutut di tahun 1982. (Sumber: The Sun)

Pada usia 29 tahun, Adams menandatangani kontrak besar terakhirnya dalam sepak bola bersama PSG .

Dalam dua tahun berseraga tim ibu kota Prancis, ia tampil sebanyak 42 kali, mencetak dua gol, dan mengukuhkan namanya sebagai salah satu pemain terpenting dalam awal berdirinya klub.

Pujian tentang kemampuan Adams datang dari rekan satu tim internasional, termasuk gelandang ikonik Prancis Henri Michel.

Melansir dari The Sun, Michel menggambarkan Adams sebagai 'kekuatan alam, sangat kuat, penuh niat baik dan determinasi' untuk PSG.

Setelah pernah bermain singkat di klub Divisi 2 Mulhouse, ia mengakhiri karirnya dengan tim FC Chalon pada usia 33 tahun dengan sempat bermain dengan striker Polandia Josef Klose, yang merupakan ayah dari legenda Jerman Miroslav Klose.

Setelah mengalami cedera ligamen, Adams memeriksakan diri ke Rumah Sakit Édouard Herriot di Lyon pada 1982.

Dia dijadwalkan untuk menjalani operasi rutin dan segera meninggalkan rumah sakit apabila sudah sembuh.

Namun, rencana tersebut berakhir tragis ketika seorang ahli anestesi membuat kesalahan yang fatal dan memberi Adams dosis yang salah sebelum operasi.

Akibatnya, atlet yang sebelumnya sehat itu harus menderita bronkospasme yang membuat otaknya kekurangan oksigen.

Adams pun mengalami koma hingga di usia 73 tahun sebelum meninggal Senin kemarin. 

Baca Juga: PSSI Berduka, Legenda Timnas Ricky Yacobi Meninggal Dunia

Pada 1990-an, akibat keteledorannya, pengadilan memutuskan bahwa baik ahli anestesi maupun peserta pelatihan diberi hukuman percobaan satu bulan, serta denda dengan nilai yang besar.

Beruntung, Adams memiliki Bernadette, istrinya yang tetap setia berada disampingnya untuk mengurus kebutuhan sang suami.

Adams tidak dapat berkomunikasi dan mengekspresikan emosi, tetapi dia masih bisa bernapas, merasakan, makan, dan batuk tanpa bantuan peralatan medis.

Mereka hidup dan tinggal di rumah di daerah dekat Nimes.

’’Orang-orang di Facebook mengatakan (selang) dia harus dicabut ... Tapi dia tidak dicabut! Saya hanya tidak memiliki keberanian untuk berhenti memberinya makanan dan air,’’ ucap Bernadette.

’’Dia memiliki rutinitas normal. Dia bangun jam 7, makan ... Dia mungkin dalam kondisi vegetatif, tapi dia bisa mendengar dan duduk di kursi roda.’’

Meski Bernadette masih setia menunggu Adams, ada saran yang diberikan untuk mengakhiri penderitaan suaminya melalui eutanasia.

Saran tersebut adalah saran yang tidak disukai Bernadette dan dia menentang eutanasia serta menolak untuk menyerah demi Jean-Pierre.

Meski Bernadette kukuh dengan pendiriannya, mantan kolega Adams, Tresor mengaku tidak setuju dengan pilihan Bernadette.

’’Bahkan jika Jean-Pierre bangun, dia tidak akan mengenali siapa pun. Jadi apakah layak hidup seperti ini?"

"Jika hal serupa terjadi pada saya, saya mengatakan kepada istri saya untuk tidak menahan saya di sini," tutur Tresor. 

Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Meninggal, PSSI Ikut Berduka Cita

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Fadhilah

Sumber : The Sun


TERBARU