> >

25 Tahun Silam Indonesia Gelar Balapan MotoGP di Sirkuit Sentul, Valentino Rossi Ikut Kelas 125 CC

Kompas sport | 7 April 2021, 16:45 WIB
Arsip Harian Kompas tentang gelaran MotoGP di Sirkuit Sentul, 7 April 1996 yang dihadiri Presiden Soeharto. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pada 7 April 1996 silam, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah balapan MotoGP yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Balapan pada 25 tahun lalu itu juga diikuti legenda MotoGP, Valentino Rossi yang turun di kelas 125 CC.

Lomba balap motor yang diikuti tidak kurang dari 90 pebalap dari berbagai dunia itu disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi RCTI.

Meski disiarkan secara langsung, animo penggemar MotoGP untuk menonton balapan secara langsung tetap tinggi.

Lebih dari 100.000 penonton menjadi saksi saat para pebalap kelas wahid memacu motornya di sirkuit yang diresmikan Presiden Soeharto pada Agustus 1993 itu.

Karena saking banyaknya penonton yang datang, pintu masuk tol Sentul kala itu terjadi kemacetan sepanjang 10 km.

Melansir Kompas.com Rabu (7/4/2021), balapan MotoGP Indonesia yang bertajuk Marlboro Indonesian Grand Prix 1996 itu juga dihadiri langsung oleh Presiden Soeharto dan Ibu Negara Ny. Tien Soeharto.

Presiden Soeharto juga secara simbolis menekan tombol sirene sebagai tanda dimulainya balapan kelas 125 CC.

Peristiwa ini juga menjadi sejarah pertama kalinya Indonesia bisa menggelar seri kejuaran dunia balap motor kelas dunia.

Indonesian Grand Prix 1996 yang merupakan putran kedua MotoGP ini melangsungkan balapan untuk tiga nomor.

Balapan pertama yang dimulai pukul 11.30 WIB, ditujukan untuk motor kelas 125 CC. Balapan pada kelas ini akan berlangsung selama 26 lap dan berakhir pukul 12.15 WIB.

Pebalap Jepang Masaki Tokudome dari tim Ditter Plastic berhasil menjadi yang terbaik di kelas 125, setelah melalui persaingan yang ketat.

Turut berlaga di kelas 125 cc, dua pebalap tim Yamaha Indonesia, Achmad Jayadi dan Petrus Kanisius, yang finish di urutan ke-20 dan 21 dari 31 pembalap.

Setelah kelas 125 CC, balapan dilanjutkan ke kelas 250 CC yang akan melintasi Sirkuit Sentul sebanyak 28 lap.

Pebalap asal Jepang kembali berhasil menjadi raja di Indonesian Grand Prix ini. Tetsuya Harada yang bermain untuk tim Yamaha Marlboro Rainey mampu finis paling cepat dari para pebalap pesaing lainnya.

Sedangkan di kelas utama 500 CC, juara bertahan selama 2 tahun berturut-turut asal Australia, Michael Doohan berhasil finis di posisi pertama.

Pebalap andalan tim Repsol Honda itu mampu menyelesaikan balapan sebanyak 30 putaran dalam waktu 43 menit 50,798 detik dengan kecepatan rata-rata 163,807 km/jam.

Keluarkan biaya 2 juta dollar AS

Agar bisa menyelenggarakan balapan MotoGP ini, Indonesia disebut harus mengeluarkan biaya lebih dari 2 juta dollar AS atau saat itu sekitar Rp 5 miliar.

Dana tersebut dibayarkan kepada promotor Dorna asal Italia yang mengerjakan berbagai hal terkait penyelenggaraan balapan seperti mendatangkan pebalap dan akomodasinya, perlengkapan balap, serta kehadiran media yang meliput balapan.

Pihak sirkuit juga mempunya tanggung jawab dengan memastikan Sirkuit Sentul layak digunakan untuk ajang balap MotoGP.

Sejumlah pembenahan dilakukan untuk membuat Sirkuit Sentul layak digunakan seperti membuat drainase yang berstandar internasional.

Tinton Soeprapto selaku Presdir PT Sarana Sirkuitindo Utama mengatakan, pembenahan sirkuit semata-mata dilakukan agar memenuhi persyaratan lomba balap motor yang diminta Federasi Motor Internasional (FIM).

Sementara itu, Ketua umum penyelenggara MotoGP Sentul, Haryanto Dhanutirto bersama ketua pelaksana Bob R.E Nasution mengaku, pihak promotor Dorna puas dengan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.

Mereka memberikan apresiasi tidak hanya kepada kondisi sirkuit itu sendiri, tapi juga acungan jempol diberikan untuk manajemen tuan rumah penyelenggara serta unsur pendukung lainnya.

Rossi jadi juara tahun 1997 di Sirkuit Sentul

Setahun setelahnya, yakni pada 28 September 1997, Sirkuit Sentul kembali menggelar ajang balap MotoGP.

Sentul turut menjadi saksi prestasi gelar juara yang diraih Valentino Rossi pada saat itu.

Mengutip Harian Kompas, 29 September 1997, pada tahun itu Sirkuit Sentul menjadi salah satu arena balap paling sengit bagi pebalap papan atas kelas 250cc.

Persaingan bisa dibilang cukup sengit karena belum ada juara dunia untuk kelas 250 CC.

Pebalap asal Italia, Max Biaggi dari tim Marlboro Honda Kanemoto berhasil finish terdepan pada ajang MotoGP Sentul yang membuatnya kemudian memimpin klasemen sementara.

Di kelas utama 500 cc, juara bertahan Sirkuit Sentul, Michael Doohan asal Australia gagal mempertahankan prestasinya setelah kalah dari rekan satu timnya di Repsol Honda, Tadayuki Okada.

Pebalap asal Jepang itu berhasil finish di posisi pertama, dengan waktu 43:22,010 detik, atau lebih cepat 0,069 detik di depan Doohan.

Sentul juga menjadi salah satu sirkuit bersejarah bagi pebalap asal Italia, Valentino Rossi, yang telah dipastikan sebagai juara dunia di GP 125cc.

Meski sudah dipastikan sebahai juara dunia, namun The Doctor tetap berjuang keras dan akhirnya merebut gelar juara di Sentul.

Rossi yang saat itu membela tim Aprilia Azzuro, berhasil menyelesaikan lomba sebanyak 26 putaran itu dengan waktu 41:14,511 detik.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU