> >

Tito Karnavian Sebut Secara Teori Jenazah Pasien Covid-19 Paling Baik Dibakar

Update corona | 23 Juli 2020, 16:20 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan secara teori jenazah pasien positif virus corona atau Covid-19 sebaiknya dibakar ketimbang dimakamkan. 

Cara demikian dianggap paling baik agar virus corona yang menginfeksi jenazah tersebut turut mati karena terbakar api.

"Yang terbaik, mohon maaf saya muslim ini, tapi secara teori yang terbaik ya dibakar, karena virusnya akan mati juga," kata Tito Karnavian sebagaimana dilansir dari tayangan webinar dari Puspen Kemendagri, Kamis (23/7/2020).

Baca Juga: Ramuan dari Arak Bali Bisa Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19?

Namun demikian, Tito mengakui, menggunakan cara tersebut kemungkinan akan menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia.

Ia kemudian melanjutkan jika merujuk kepada tata cara pemakaman keagamaan, maka jenazah pasien Covid-19 harus dibungkus rapat-rapat, sesuai protokol kesehatan penanganan jenazah Covid-19. 

“Jenazah wajib dibungkus secara rapat dan tak diperbolehkan ada celah sedikitpun saat proses pemulasaran,” ujar Tito.

"Karena virusnya itu akan bertahan. Dan upayakan dimakamkan di kuburan yang tidak ada air mengalir, (artinya) kering, panas.”

Baca Juga: Hotel Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Selain itu, Tito juga mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan pencegahan dini penyebaran virus corona. 

Salah satunya sering-sering mencuci tangan, karena mencuci dengan sabun di air akan mematikan virus corona.

"Yang menghancurkan itu sabun. Sebelum berwudu cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Atau setelah wudhu cuci tangan," kata Tito.

Tak hanya itu, Tito menegaskan corona juga bisa dibunuh dengan larutan alkohol di atas 70 persen.

Baca Juga: Jakarta Cetak Rekor Tertinggi Penambahan Kasus Covid-19, Anies Baswedan Merasa Bersyukur

Ia juga menyebut virus corona bisa mati pada suhu 50 derajat celcius. Bahkan pancaran sinar ultraviolet seperti sinar matahari juga bisa membunuh corona.

"Tuhan sudah membantu Indonesia dengan sinar matahari yang cukup, jadi itu bisa membunuh corona," kata Tito. 

Seperti diketahui, penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari pada Rabu (22/7/2020) menjadi yang tertinggi selama pandemi.

Tercatat ada 139 pasien meninggal dunia dunia dalam 24 jam terakhir sejak Selasa (21/7/2020) hingga Rabu.

Baca Juga: Tega! Keluarga Jenazah Covid-19 Aniaya 4 Petugas

Penambahan tersebut membuat total jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi sebanyak 4.459 orang.

Jumlah kematian dalam sehari ini tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.

Sebelumnya, penambahan tertinggi pasien meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat pada Minggu (19/7/2020).

Saat itu, ada 127 pasien yang meninggal dalam sehari setelah terpapar Covid-19.
Dengan demikian, total pasien meninggal setelah dinyatakan terjangkit virus corona ada 4.459 orang.

Baca Juga: Pilkada 2020 akan Jadi Ajang Pertarungan Ide Penanganan Corona, Ini Kata Mendagri Tito Karnavian

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU