Bantah Penangkapan Bahar Smith Libatkan Sniper, Polisi: Kami Cuma Mengawal Staf Kemenkumham
Berita kompas tv | 21 Mei 2020, 21:13 WIBBOGOR, KOMPAS TV - Baru bebas selama tiga hari lewat program asimilasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), Bahar bin Smith kembali ditangkap pada Selasa (19/5/2020) dini hari.
Sempat dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, penahanan Bahar Smith akhirnya dipindah ke Nusakambangan.
Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy, membantah adanya ratusan personel bersenjata lengkap saat menangkap kembali Bahar bin Smith di Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020) dini hari.
Menurut Roland, pihaknya hanya mengawal bukan mengerahkan lima kompi personel beserta sniper menggunakan 5 unit truk seperti yang disebutkan salah satu santri Bahar Smith.
Baca Juga: Pagar Lapas Gunung Sindur Dirusak, Pengacara Bahar bin Smith: Kalau Diberi Ruang Tak Akan Ada Massa
“Yang menjemput bukan polisi tetapi Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM), jadi kita hanya mengawal staf Kemenkumham saja. Jadi enggak ada sniper,” kata Roland dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/5/2020).
Sebelumnya, seorang santri bernama Karim menceritakan kronologi dan suasana penjemputan guru mereka Bahar Smith.
Menurutnya, sebelum dijemput pihak kepolisian, Bahar sempat mengisi pengajian usai shalat tarawih di dalam Ponpes. Dia menuturkan, awalnya guru mereka dijemput oleh Brimob.
"Sudah selesai (tarawih) malam itu jadi kita pengajian semuanya dari jam 9 dan setelah itu beliau istirahat sepulang ngaji," kata Karim kepada Kompas.com.
Menurut Karim, Bahar Smith saat dijemput sedang istirahat karena baru selesai menggelar pengajian rutin setelah shalat tarawih yang dimulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB.
Baca Juga: Bahar bin Smith Dipindah ke Nusakambangan, Pengacara dan Keluarga Kecewa Campur Khawatir
Sementara santri-santri saat itu juga sedang istirahat menunggu sahur. Tak lama berselang, datang puluhan mobil berisi ratusan personel polisi lengkap dengan senjata dan sniper layaknya hendak menyergap teroris. Suasana yang saat itu tenang, tiba-tiba jadi mencekam.
"Ada 30 mobil, truk 5 selebihnya mobil pribadi brimob senjata lengkap beserta sniper. Saya saksi, saya palang pintu di sini sampai tiba-tiba polisi datang dan saya juga enggak tahu apa masalahnya," ujar Karim.
Lebih lanjut, Karim menuturkan, para santri dan warga sekitar pun mengaku nyaris terpancing emosi ketika ratusan aparat gabungan menjemput Bahar Smith.
"Ya tahu sendiri kita santri yang namanya bela guru dan agama itu sudah siap mati dah. Kita enggak takut sama petugas yang membawa senjata saat habib dijemput, tapi karena habib dan kuasa hukum meredam, jadi kita terima saja," kata Karim.
Proses penjemputan Bahar Smith dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Benny Cahyadi.
Baca Juga: Kembali Ditangkap, Bahar bin Smith Dijebloskan ke Lapas Khusus Teroris
Sebelum Bahar Smith ditangkap, keduanya terlibat percakapan yang akhirnya viral di media sosial Twitter.
“Siap. Malam ini saya balik ke lapas, kita ngerokok sebatang dulu, saya ngerokok dulu sebatang,” kata Bahar Smith.
“Kita dengan tim dikejar waktu,” jawab Kasat Reskrim AKP Benny Cahyadi.
“Enggak, saya ngerokok dulu sebatang,” ujar Bahar Smith berkukuh.
“Saya minta dengan hormat,” balas AKP Benny.
“Iya, saya memahami. Saya ikut ke lapas, saya nggak bakal kabur, saya nggak bakal lari, ini pengacara saya. Pak Kasat ikut saya ke dalam, ngerokok sebatang sama saya, Setting mobil bapak di sini, nanti pergi kita bareng. Saya yang ngejamin.”
“Saya bertanggung jawab di lapangan penuh,” kata Kasat Reskrim.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV